Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Warga Soposurung, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) protes atas sikap para supir angkutan umum yang kebut-kebutan membawa penumpang. Warga khawatir nasib para penumpang, terutama anak sekolah. Selain itu, warga juga kesulitan menyeberang dan harus meminta bantuan petugas Dinas Perhubungan.
"Sudah berulangkali diingatkan bahkan ada petunjuk dibuat agar kecepatan kenderaan roda dua dan empat maksimal 40 km/jam, tetapi sesama angkutan umum malah kejar kejaran seperti di arena lomba," ujar Tikkos Siahaan, warga Soposurung, Kamis (27/9/2018).
Dia mengatakan, angkutan umum yang didominasi penumpangnya anak sekolah, di pagi hari mulai pukul 06:30 - 07:45 WIB datang dari arah Porsea menuju Soposurung disertai dengan suara musik volume tinggi, dan berjalan dengan kecepatan tinggi.
"Sering terjadi laka tetapi tidak jerah. Anehnya, para sopir angkot apabila sudah tiba di tujuan langsung kumpul seperti layaknya melakukan pesta membuat warga makin kesal," sebutnya.
Senda disampaikan K Simanjuntak. Sebagai guru sangat menyayangkan tingkah laku para supir angkutan melaju di jalan raya dengan kecepatan tinggi tanpa memikirkan siapa yang sedang diangkut
"Kita serahkan kepada aparat, jangan begitu terjadi kecelakanaan semua menyesal apalagi yang dibawa adalah anak anaka sekolah," ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan, Pargaulan Sianipar mengaku sudah berulangkali memberikan teguran kepada supir angkutan agar mengurangi kecepatan di kawasan pendidikan Soposurung. Namun, para sopir tetap bertingkah sehingga pihaknya menempatkan sejumlah petugas untuk membantu siswa yang butuh diseberangkan.
"Kami sudah habis akal. Ketika diperingati sementara dituruti begitu besoknya kembali berulah," katanya menyebut surat imbauan sudah dilayangkan kepada pemilik dan berharap pemilik dapat menyadarkan para supirnya.