Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Nusa Dua. Sebagai negara berkembang, Indonesia masih membutuhkan pembangunan infrastruktur. Namun kunci kesuksesan pembangunan tersebut adalah pembiayaan yang tak hanya bergantung dari pemerintah, tapi juga swasta.
Bank Indonesia (BI), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempresentasikan rencana pembangunan yang ada di Indonesia di depan ratusan investor asing.
Acara ini bertajuk Indonesia Investment Forum 2018 'A New Paradigm in Infrastructure Financing'. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mendukung peran swasta dalam pembangunan infrastruktur, baik dari sisi kebijakan yang akomodatif maupun berbagai inovasi instrumen keuangan untuk pembiayaan infrastruktur.
Salah satu bagian kegiatan adalah forum diskusi panel, yang membahas mengenai berbagai hasil asesmen dan rekomendasi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dari berbagai aspek, antara lain peningkatan credit rating proyek infrastruktur serta strategi untuk memperoleh pembiayaan yang lebih efisien.
Forum juga membahas berbagai isu pembiayaan infrastruktur, termasuk perkembangan pembangunan infrastruktur sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) di Indonesia.
Hadir dalam diskusi panel ini narasumber dari lembaga multilateral, manajer investasi, lembaga pemeringkat global, Komite Percepatan Proyek Infrastuktur Prioritas (KPPIP) dan BUMN, dengan melibatkan lebih dari 200 investor potensial.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bank sentral mendukung akselerasi pembangunan di Indonesia. "Indonesia bukan hanya sudah diakselerasi pembangunannya. Tapi pembiayaannya sudah masuk paradigma baru untuk menjadikan infrastruktur sebagai aset," kata Perry dalam acara Indonesia Investment Forum di Conrad Hotel, Bali, Selasa (9/10/2018).
Dia menambahkan dengan pembangunan infrastruktur yang baik maka Indonesia menjadi negara yang bernilai lebih di masa depan.
"Investor yang belum bergabung jangan ketinggalan. Banyak proyek yang bisa anda ikuti, partisipasi anda berharga untuk Indonesia dan berharga untuk anda," tambah Perry.
Menteri BUMN Rini Soemarno menjelaskan Indonesia menjadi negara dengan predikat layak investasi, sehingga cocok untuk dijadikan tempat menanamkan modal.
Oleh karena itu Kementerian BUMN akan melakukan tugasnya seperti eksekusi efisiensi, pembangunan jalan tol, pelabuhan hingga telekomunikasi. "Berinvestasi di Indonesia bukan hanya menarik, tapi juga mudah," jelas dia.
Dalam kasus Indonesia, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi pada level 5%-7%, RPJMN 2015-2019 menekankan pentingnya percepatan infrastruktur antara lain melalui pembangunan jalan tol, bandar udara, pelabuhan, dan penambahan kapasitas pembangkit listrik.
Lebih lanjut, pemerintah telah menetapkan PSN dengan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan 223 proyek dan tiga program mencapai US$ 307 miliar.
Dengan target pembangunan yang cukup tinggi tersebut, peran serta seluruh pihak sangat diperlukan. Diperkirakan 60% dari total pendanaan atau setara US$ 181 miliar berasal dari pendanaan pihak swasta dan 31% dari total pendanaan atau setara US$ 94 miliar berasal dari pendanaan BUMN. (dtf)