Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Medan Tahun Anggaran (TA) 2019 diproyeksikan Rp5,96 triliun. Jumlah itu hanya naik 0,02% dari APBD 2018.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Medan, Hasyim menilai hal tersebut telah menunjukkan Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin beserta jajarannya tidak mampu menggali potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang ada.
Menurutnya, untuk kelas Kota Medan yang merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia, jumlah APBD 2019 sangat kecil. Ia yakin banyak potensi PAD yang mampu digali.
“Peningkatan itu terlalu kecil, seharusnya peningkatan dapat dimaksimalkan sekitar 5% dari tahun sebelumnya,” ujarnya, di gedung DPRD Medan, Senin (15/10/2018).
Dikatakannya, Pemko Medan selama ini belum menujukkan kesungguhan menggali potensi PAD. Jika saja Pemko bersikap tegas menindak oknum yang masih melakukan kebocoran, maka pendapatan akan naik drastis.
“Wali Kota Medan seharusnya meminimalisir kebocoran melalui pengawasan,” harap Hasyim.
Disebutkannya, kebocoran PAD sudah terbukti adanya oknum ASN di Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) yang terkena OTT pihak Polisi.
“Itu salah satu contoh, disinyalir hal yang sama akan ada di SKPD lain,” tukasnya.
Seperti diketahui, dalam nota keuangan Wali Kota Medan, disebutkan, struktur R-APBD Kota Medan TA 2019 digambarkan dari sisi pendapatan diproyeksikan sebesar Rp 5,96 triliun lebih. Jumlah itu meningkat sebesar 0,02% dari Tahun 2018.