Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ideologi Pancasila kerap dibenturkan dengan isu agama untuk menjatuhkan pemerintah. Kedua isu ini "digoreng" oleh politisi yang menjadi kompetitor Jokowi.
Demikian dikatakan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD)PDI Perjuangan Sumut, Soetarto, yang menjadi pembicara di acara diskusi "Cakap Anak Medan" yang digelar DPD Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Sumut, di Sagoe Kupie, Jalan Tuamang, Medan, Sabtu (3/11/2018).
"Isu itu sengaja diciptakan untuk mengesankan Jokowi seolah anti agama
karena sifatnya yang Pancasilais. Anehnya dibilang pula Jokowi itu PKI," kata Soetarto.
Soetaryo berharap, para mahasiswa jeli dan kritis menelaah informasi. Apalagi terkait isu-isu politik.
"Jangan termakan hoax. Harus cerdas karena mahasiswa adalah kaum intelektual," kata Soetarto.
Diskusi ini dihadiri oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas di Sumatera Utara. Dijelaskan ketua panita, Ahmad Da'i Robby, yang menjadi tuan rumah kegiatan ini adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatra Utara.
Seyogianya Djarot Saiful Hidayat tampil sebagai pembicara utama, namun karena sesuatu hal digantikan kepada Soetarto. Ketua DPD Repdem Sumut, Martua Siadari.saat membuka acara menyampaikan permintaan maaf.
"Mohon maaf, beliau tidak jadi datang karena ada tugas mendadak. Tentu kita sama-sama, kecewa, tapi jangan sampai melemahkan perjuangan," kata Martua.
Pembicara yang akhirnya tampil di "Cakap Anak Medan" adalah Rektor Universitas Dharmawangsa, Kusbianto; Soetarto dan antropolog Universitas Islam Negeri Sumatra Utara (UIN SU), Candiki Repantu.