Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah menargetkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) berkontribusi sebesar 23% di 2025, namun realisasinya jalan di tempat. Kok bisa?
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Ditjen EBTKE (Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi) Kementerian ESDM Harris menjelaskan realisasi bauran EBT di 2017 sekitar 7,34%. Capaian di 2018 dia sebut tak banyak berubah.
"Kalau tahun lalu (2017) 7,34 sekian persen, (2018) belum banyak berubah," kata dia dalam paparan di kantornya, Selasa (8/1/2019).
Capaian tersebut cenderung bergerak stagnan, kata dia karena konsumsi energi fosil naik lebih tinggi. Oleh karenanya secara persentase, pemanfaatan EBT sulit naik.
"Hanya saja energi fosil yang naik lebih tinggi lagi dari sebelumnya sehingga (EBT) share-nya, persentasenya tidak menanjak," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen EBTKE Rida Mulyana menekankan bahwa dari segi volume, energi terbarukan mengalami pertambahan walaupun dari segi persentase tidak.
"Ini berlomba EBT dan non EBTnya. Ini kan persentase, tapi nominalnya tetap naik," tambahnya. (dtf)