Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Presidium Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Sumut, Irfan Nasution menilai ada kelemahan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara pemilu dalam menjawab isu yang tengah berkembang di masyarakat
"Mengenai kotak suara yang berbahan karton dan kisi-kisi yang akan diberikan kepada pasangan calon (Paslon) presiden dan wakil presiden tidak terbantahkan. Tapi, KPU RI lambat memberikan penjelasan kepada masyarakat, sehingga isunya menjadi liar," kata Irfan saat diskusi publik yang mengambil tema Tolak Hoax dan Lawan Politisasi SARA, di Fakultas Syariah UIN Sumut, Kamis (10/1/2019).
Yang terjadi saat ini, lanjut Irfan, KPU RI baru memberikan penjelasan setelah informasi menjadi liar di tengah-tengah masyarakat.
"KPU memiliki PPID (Pusat Pengelola Informasi dan Dokumentasi). Tapi, itu tidak berfungsi dengan maksimal," jelasnya.
Irfan meyakini kedua isu tersebut tidak akan menjadi liar apabila KPU sedari awal memberikan penjelasan kepada masyarakat.
"Berikan penjelasan kepada masyarakat bahwa ada dasar hukum dari kedua isu tersebut," paparnya.