Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung - Gubernur Jabar Ridwan Kamil resmi membentuk Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) Jawa Barat. Tim ini diisi oleh sejumlah ahli dari berbagai latar belakang, termasuk mantan tim sukses (timses) Emil, sapaan Ridwan, saat bertarung di Pilgub Jabar lalu.
Contohnya, mantan Wakil Ketua Tim Pemenangan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, Arfi Rinaldi. Dia dipercaya sebagai ketua harian TAP. Kemudian ada juga nama Lia Endiani yang masuk dalam dewan eksekutif TAP.
Sementara untuk ketua dari tim itu, mantan wali kota Bandung tersebut mempercayakan kepada Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad. Kemudian ada juga Erry Riyana Hadjapamekas yang sempat menjadi ketua tim sinkronisasi saat Ridwan Kamil baru terpilih, Indratmo Soekarno pakar lingkungan ITB dan belasan nama lainnya.
"Saya sampaikan Pemprov ini sedang bereksperimen dengan birokrasi dinamis. Birokrasi dinamis ini menyelesaikan pembangunan dengan melibatkan sestrategis-strategisnya. Ini sudah di SK-kan tim akselerasi pembangunan. Di Jakarta itu kaya TGUPP (Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan)," ucap Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (17/1/2019).
Emil meminta agar semua dinas memiliki penasihat yang mampu mengarahkan program-program. Tim penasihat ini tugasnya hanya memberi masukan kepada setiap dinas sehingga visi misi pembangunan yang dibuatnya dapat sesuai target diharapkan.
"Saya perintahkan dinas-dinas juga punya penasihat. Tugasnya hanya menasehati tidak mengambil alih tupoksi, untuk memastikan visi misi gubernur lancar sehingga target (bisa tercapai)," tutur Emil.
Ditanya adanya mantan timses yang masuk dalam jajaran tim yang telah dibentuknya, Emil meminta agar tidak dipermasalahkan. Karena dia yakin dengan orang-orang pilihannya itu.
"Ada eks timses (tim sukses), jangan terlalu apriori. Timses itu kan yang dipercaya oleh saya. Selama baik, tidak melanggar aturan, eksploitasi kedekatan saya kira wajar-wajar saja," katanya.
Dia menegaskan tim yang dibentuknya telah memenuhi aturan yang ada. Setiap anggota juga akan mendapat honor sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga tidak melanggar hukum.
"Gaji ada sesuai aturan, boleh pegawai kontrak atau konsultan pribadi. Saya tidak tahu detailnya, yang penting sesuai aturan," ujar Emil.
Ketua Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) Tri Hanggono Achmad menuturkan tim ini dibentuk karena pembangunan Jabar ke depan menghadapi banyak tantangan. Sehingga, menurut dia, Pemprov Jabar memerlukan banyak masukan untuk menjalankan setiap programnya.
"Gubernur bentuk tim ini karena kami mendapat tantangan kompleks destruksi perasingan, bangsa, bukan Jabar. Karena Jabar punya potensi besar signifikan untuk daya dukung," ucap Tri. dtc