Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Komisi Pemilihan Umum (KPU) melanjutkan rapat pleno Rekapitulasi Nasional Pemilu Luar Negeri hari ini. Pada rapat pleno sebelumnya, sebanyak 7 dari 130 PPLN telah direkap.
"Jadi rekap hari ini melanjutkan yang kemarin, kemarin kita baru selesai 7 (negara) ya. Hari ini kita teruskan lagi dengan metode seperti kemarin 3 (negara) kemudian dibacakan semua," ujar Komisioner KPU Ilham Saputra di Kantor KPU RI Jl. Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (5/5/2019).
Rapat rekapitulasi kali ini dihadiri oleh Bawaslu, saksi partai politik dan pasangan calon peserta pemilu serta pemantau pemilu.
"Kemudian ditanggapi oleh para saksi dan Bawaslu kemudian kita sahkan," kata Ilham.
Ilham mengatakan, proses rekapitulasi suara ini terbuka untuk publik. Sehingga, apabila ditemukan kekeliruan dalam perhitungan suara, bisa diproses sesuai dengan mekanisme yang ada.
"Prinsipnya adalah proses ini terbuka untuk semua orang, kemudian ada proses koreksi hingga kemudian ditemukan ada hal-hal yang tidak sesuai dengan misalnya saja dengan jumlah pemilih, dengan surat suara yang digunakan dan sebagainya," lanjutnya.
Sebelumnya KPU menargetkan rekapitulasi suara sebanyak 26 negara setiap harinya. Namun target itu belum bisa dipenuhi karena terkendala oleh kehadiran Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).
"Kita berharap bisa mengejar waktu. Target 26 sehari memang. Kalo kita lihat target 26 ya tapi sekarang kita nggak bisa paralel karena kesiapan dari teman teman PPLN gak hadir," lanjutnya.
Ilham menyebut, KPU menargetkan rekapitulasi pemilihan luar negeri rampung pada tanggal 8 Mei. Menurutnya KPU akan bekerja maksimal agar semua proses rekapitulasi berjalan lancar.
"Ya kita usahakan (8 Mei). Kita upayakan semaksimal mungkin agar proses ini dapat berjalan dengan lancar," tutupnya.
Rapat pleno Rekapitulasi Nasional Pemilu Luar Negeri dimulai dengan penghitungan suara pileg dan pilpres di Hongkong, Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam dan Tokyo Jepang. Saat ini rapat sedang berlangsung.(dtc)