Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Setelah dihalangan pihak kepolisian, akhirnya sekelompok mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) memilih untuk meninggalkan Bawaslu Provinsi Sumatra Utara (Sumut).
Namun, aksi di Bawaslu tidak berhenti. Sebab, sesaat ketika mahasiswa IMM beranjak, giliran masa dari Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) tiba di kantor Bawaslu.
Setibanya di kantor Bawaslu, masa dari GNKR langsung menyuarakan dan meneriakkan revolusi. "Revolulis, revolusi," teriak masa sambil mengacungkan salam dua jari.
Roni Restika Siregar, perwakilan masa GNKR meminta agara Jokowi untuk mundur dari jabatannya saat ini. Sebab, sudah ada 10 orang yang menjadi korban jiwa. "Dulu Presiden Soeharto memilih mundur hanya karena satu orang. Saat ini 10 orang, dia (Jokowi) tidak juga mau mundur," katanya saat berorasi dari mobil komando di depan kantor Bawaslu Sumut, Rabu (22/5/2019).
Kata dia, saat inilah waktu yang tepat untuk berjihad memperjuangkan kebenaran. Lantas ia bertanya kepada masa yang hadir, apakah siap mati dalam jihad.
"Apakah kalian siap mati," teriak Roni yang dijawab pekikan siap dari seluruh masa yang hadir.
Kata dia, seorang wanita yang pernah melahirkan sudah pernah berada diposisi antara hidup dan mati. "Wanita pernah merasakan mati saat melahirkan, jadi mari anak-anak kami semua berjuang mencari keadilan," tuturnya.