Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. H-2 Lebaran, Senin (3/6/2019), haga cabai merah di tingkat pedagang eceran di pasar tradisionil di Tanjung Pura dan kecamatan lain di Kabupaten Langkat menyetuh harga Rp 80.000/Kg. Sedangkan empat hari yang lalu masih Rp 60.000/Kg.
"Sudah gila, harga cabai merah ini hari sudah Rp 80.000/Kg, adahal empat hari yang lalu masih Rp 60.000/Kg. Karena mahal, saya cuma beli seperempat kilogram, harganya Rp 20.000," kata Nurhayati, salah seorang konsumen di pasar tradisionil Tanjung Pura.
Naiknya harga cabai dipicu kurangnya produksi cabai, karena perani masih belum melakukan penanam kembali, setelah harga jual cabai di tingkat petani hanya Rp 8.000/Kg sejak Januari-Maret 2019.
"Masih trauma, masih mencicil bayar hutang, kita belum berpikir nanam cabai. Baru-baru ini petani tumpur dengan harga jual cabai yang dipanen hanya Rp 8.000/Kg, sedangkan modal bertanam cabai 8 rantai Rp 14 juta, hasil panen cuma Rp 11,5 juta. Selama 4 bulan ini petani terpaksa menghutang untuk biaya hidup, sampai sekarang belum tertutup utangnya," ungkap Adi Kembar, petani cabai di Dusun Kelantan, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Langkat.
Diprediksi, hari meugang Lebaran atau H-1 Lebaran, harga cabai bisa naik lagi. "Jika stok yang ada menipis, pasokan cabai kurang, sedangkan kebutuhan cabai dari masyarakat pembeli untuk keperluan meugang cukup tinggi, diprediksi harga cabai bisa mendekati Rp 100.000/Kg," sebut kalangan pedagang pengecer cabai di Tanjung Pura.