Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tano Batak mengutuk sikap represif yang ditunjukkan petugas keamanan kepada masyarakat adat Sigapiton. Menurut AMAN, hal itu tak semestinya terjadi, apalagi masyarakat adat Sigapiton hanya ingin menyampaikan dan mempertahankan haknya.
Demikian dikatakan Ketua AMAN Tano Batak, Roganda Simanjuntak kepada medanbisnisdaily.com, Kamis sore (12/9/2019).
Selain itu, Roganda juga menyesalkan sikap Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) yang melibatkan aparat keamanan dalam pengerjaan proyek/programnya.
"AMAN Tano Batak mengutuk tindakan represif itu, apalagi sampai melukai salah seorang staf KSPPM yang mendampingi masyarakat adat itu," kata Roganda.
Terkait hal itu, AMAN Tano Batak menyampaikan sejumlah statement, yakni:
1. Mengutuk keras tindakan BPODT yang melibatkan aparat keamanan (TNI/POLRI) karena mengedepankan tindakan represif kepada masyarakat adat Sigapiton.
2. Meminta agar keberadaan BPODT dievaluasi karena belum berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya justru menggusur keberadaan masyarakat adat Sigapiton.
3. Hentikan segera proyek pembangunan infrastruktur pariwisata dikawasan Sigapiton dan sekitarnya.
4. Akui dan lindungi hak-hak masyarakat adat dalam hal ini di wilayah adat bius Raja Maropat Sigapiton.
5. Usut tuntas pelaku penganiayaan terhadap masyarakat adat Sigapiton dan staf KSPPM yang dilakukan oleh aparat keamanan.
Seperti diberitakan sebelumnya, bentrokan sempat terjadi antara masyarakat adat Sigapiton dengan aparat keamanan, Kamis (12/9/2019). Hal itu terjadi ketika ratusan warga menolak masuknya alat berat BPODT untuk pengerjaan proyek jalan wisata The Nomadic Caldera Toba Escape menuju Batu Silali, sepanjang 1900 meter dengan lebar 18 meter. Akibat bentrokan itu salah seorang staf KSPPM dikabarkan terluka. Informasi terakhir, kaum ibu yang ikut dalam aksi itu, menggelar aksi telanjang di hadapan para petugas.
Direktur Pemasaran BPODT Basar Simanjuntak yang dikonfirmasi medanbisnisdaily.com, sore tadi mengaku belum mengetahui kejadian itu. "Saya belum tahu, saya cek dulu ya," ujar Basar.