Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Eks Kepala BIN Hendropriyono menyebut para pendemo yang turun ke jalan akhir-akhir ini merupakan kelompok hedonis. Kepresidenan Mahasiswa Trisakti tak terima dengan sebutan itu.
"Kalau dikatain teman-teman mahasiswa hedonisme dan lain-lain ya, kalau gitu kami nggak akan turun ke jalan dan menyuarakan. Tentu sebagai mahasiswa kami sekarang ini peduli dengan kondisi bangsa hari ini, makanya semua turun di hampir semua provinsi," kata Wakil Presiden Mahasiswa Trisakti, Dheatantra Dimas saat dihubungi, Minggu (6/10/2019).
Menurut Dimas, para mahasiswa tidak akan peduli untuk menggelar aksi jika memang merupakan kalangan hedonisme. Ia menyebut pernyataan Hendropriyono salah besar.
"Ini permasalahan bersama yang kiranya penting untuk Indonesia. Jadi kalau dikatakan mahasiswa hedonisme salah besar menurut saya. Nyatanya mahasiswa dari dulu tidak pernah berubah, sebagai penyambung lidah rakyat dan mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat," tuturnya.
Selain itu, Dimas juga membantah rencana penggagalan pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Oktober 2019. Soal tujuan penggagalan pelantikan Jokowi itu sempat disinggung Hendropriyono.
Dimas menegaskan para mahasiswa tidak bertujuan menggulingkan pemerintahan Jokowi. Menurutnya, isu agenda penggagalan pelantikan Jokowi itu merupakan narasi yang sengaja dibangun para elite.
"Itu kan sebenarnya narasi yang selalu dibangun para elite. Padahal nggak ada sama sekali. Tujuan kami jelas, mencabut RUU yang bermasalah dan menerbitkan perppu untuk RUU KPK," kata dia.
"Kalau dituduh ingin menurunkan atau menggagalkan pelantikan, tentu kami turun terus dan tidak membuka ruang dialog. Tapi nyatanya kami buka ruang dialog. Kami demo ada tujuan dan substansi yang ingin disampaikan kepada presiden," imbuh Dimas.
Sebelumnya, Hendropriyono bicara soal HUT TNI ke-74. Dia menegaskan keyakinan bahwa TNI loyal kepada Presiden Jokowi, sehingga tak mungkin ada people power.
"KSAD serta Komandan Korps Marinir (Dankormar, red) adalah prajurit-prajurit yang paling setia kepada administrasi pemerintahan Jokowi. Jadi tidak mungkin ada people power," kata Hendro, Minggu (6/10/2019).
KSAD saat ini dijabat oleh Jenderal Andika Perkasa, yang merupakan menantu Hendropriyono. Sementara Dankormar adalah Mayjen Suhartono.
Kembali ke pernyataan Hendro, dia mengaitkan pernyataannya dengan demo-demo yang terjadi akhir-akhir ini. Dia menyebut para pendemo itu merupakan kelompok hedonis.
"Demo-demo yang sekarang ini cuma ekspresi dari kelompok masyarakat hedonis dengan tujuan bak menggantang asap. Sia-sia saja ulahnya dalam mengganggu pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin 20 Oktober yang akan datang ini. Tujuan mrk menggulingkan pemerintahan bak jauh panggang dari api," ujarnya.(dtc)