Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Polisi menyatakan sudah menangkap beberapa terduga teroris sebelum terjadi penusukan Menko Polhukam Wiranto oleh Syahrial Alamsyah (Abu Rara). Densus 88 Antiteror menangkap beberapa orang di sejumlah daerah sejak Maret 2019.
Pengungkapan kasus teroris terkait Abu Rara pertama dilakukan di Sibolga, Sumatera Utara, pada Maret 2019. Pengungkapan bahkan terjadi di Bali.
Ada dua orang pelaku yang ditangkap di Bali. Bapak dan anak ini sudah membuat rencana serangan di Pulau Dewata.
"Di Bali ada 2 orang ada NK dan JA. JA ini anak dari NK yang mempersiapkan amaliyah di wilayah Bali," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).
Dedi tidak menyebut secara spesifik waktu penangkapan dua terduga teroris ini di Bali. Namun, penangkapan itu dilakukan dalam waktu yang tak lama dengan penangkapan di Bandung dan Manado.
"Kemarin di 3 wilayah yaitu Bandung, tersangka atas nama WD, barang bukti cukup banyak. Untuk yang di Manado atas nama JS," tuturnya.
Terduga teroris ini memiliki keterkaitan dengan Fazri Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba, pimpinan JAD Bekasi. Abu Zee sendiri ditangkap pada Senin (23/9) bersama delapan orang lainnya di Bekasi dan Cilincing.
Penangkapan jaringan ini juga dilakukan di Jateng, Jatim, dan Morowali. Dedi mengatakan Polri terus mengembangkan kasus ini untuk menjaga kondusivitas di dalam negeri terutama jelang hari pelantikan presiden dan wakil presiden.
"Densus 88 masih mengejar master mind di balik kelompok yang mengkondisikan beberapa kelompok yang saya sebutkan. Jatim, Jateng, Morowali, Sibolga, Bandung, Manado, dan Bali. Kami mohon waktu, kalau sudah ada preventive strike, kita sampaikan kembali. Densus 88 bergerak agar tak ada serangan terorisme, khususnya yang mengganggu kegiatan nasional yang akan datang beberapa waktu yang akan datang," ungkap dia. dtc