Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berharap ada kembali kadernya yang menjadi menteri di periode kedua pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. PBNU mengharap ada kementerian yang secara khusus menangani pesantren.
"Ya insyaallah mudah-mudahan dari NU ya, bisa dapat ikut mendampingi Pak Jokowi dan KH Maruf Amin," kata Ketua PBNU KH Eman Suryaman di Hotel Bintang Wisata Mandiri, Jalan Raden Saleh Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019).
Eman mengatakan PBNU berharap bisa membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Selain itu, Eman menyampaikan soal ada kementerian yang membidangi pesantren.
Diketahui, DPR telah mengesahkan UU Pesantren pada Selasa (24/9) lalu.
"Harapannya ada seperti itu. Kementerian yang membidangi pesantren gitu ya. Karena dengan adanya kementerian yang membidangi pesantren itu akan menjadi bagian dari pelayanan kepada pesantren-pesantren itu akan lebih riil, lebih nyata, gitu," ungkap Eman.
Sebelumnya, aspirasi serupa disampaikan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj yang bersyukur UU Pesantren telah disahkan. Said Aqil berharap selanjutnya ada menteri khusus yang membidangi urusan pesantren.
"Kemaren Alhamdulillah dari DPR kita mendapatkan UU Pesantren. Dengan adanya UU Pesantren maka pesantren mandiri, tidak di bawah Kemenag, tidak di bawah Kemendikbud, undang-undangnya beda, dan mudah-mudahan Insyaallah nanti ada menteri urusan pesantren, ada anggaran untuk pesantren," kata Said Aqil saat menerima kunjungan silaturahmi Sekjen PDIP di Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Jl M Kahfi 1, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2019).
Said Aqil kemudian bicara mengenai kemenangan Jokowi-Ma'ruf. Dia menilai kedua tokoh tersebut sebagai simbol pasangan nasionalis dan santri.
"Alhamdulillah dengan kemenangan pak Jokowi-Ma'ruf Amin maka simbol antar pasangan ideal nasionalis dengan santri. Nasionalis Jokowi, walaupun santri juga. Kiai Ma'ruf santri, tapi juga nasionalis. Selesai masalah di Indonesia ini kalau sudah nasionalis dan santri," ujar Said Aqil. dtc