Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Mahasiswa lintas universitas membentuk BORAK (Border Rakyat). Organisasi taktis ini dibentuk dengan tujuan untuk menegakkan reformasi dan mengawal 7 tuntutan mahasiswa sebelumnya yang disampaikan saat aksi di DPR.
"Pembentukan BORAK sebagai organisasi taktis bertujuan untuk menegakkan reformasi, menegakan supremasi sipil, memperkuat solidaritas rakyat," ujar perwakilan BORAK, Natado Putrawan (24), di kantor YLBHI, Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/10/2019).
BORAK berdiri pada tanggal 26 September 2019. BORAK dibentuk setelah adanya kegiatan doa bersama di Universitas Al-Azhar bagi mahasiswa-mahasiswa yang menjadi korban saat mengikuti demonstrasi.
"Konsolidasi kami itu terjadi pada 26 September di Universitas Al-Azhar itu terjadi setelah aksi solidaritas doa bersama kepada kawan-kawan yang sudah menjadi korban sudah menjadi martir, yang menjadi bukti bahwa ternyata pemerintah sedang tidak sehat, negara tidak sehat, dengan kawan-kawan martir yang sudah berjatuhan yang sudah banyak memakan korban, membuktikan ini merupakan rezim berdarah. Kita harus kembalikan tatanan masyarakat, kita harus mengembalikan supremasi sipil untuk ditegakkan setegak-tegaknya," ujar Natado.
Natado mengklaim BORAK memiliki ribuan massa dari berbagai universitas, di antaranya Universitas Al-Azhar Indonesia, Universitas Budi Luhur, Universitas Moestopo, Intitut Sains dan Teknologi Nasional, Indonesia Banking School, Kalbis Institute, Aliansi Tanpa Nama Kampus, Aliansi Mahasiswa Indonesia Mengguggat, Front Aksi Mahasiswa Semanggi, Front Aksi Mahasiswa Universitas Indonesia, Front Aksi Mahasiswa Universitas Pasundan, Front Aksi Mahasiswa Universitas Mpu Tantular, dan Konsolidasi Mahasiswa Universitas Padjadjaran, dan lain-lain.
"Kalau orang di lapangan kami yang turun di atas 1500, estimasi masda aksi yang kemarin ya yang 30 (September). Sampai hari ini pun, kawan-kawan yang ingin berjaring dengan borak, atau ingin sama-sana merumuskan formulasi-formulasi, agenda yang dibahas BORAK, banyak yanh merapat," ujar Natado.
Natado mengatakan BORAK tidak mempunyai ketua ataupun wakil. Namun, nantinya akan dibentuk divisi-divisi untuk mempermudah koordinasi.
Selain itu, BORAK juga mengawal agenda 7 tuntutan mahasiswa dalam aksi di depan Gedung DPR tempo hari, yakni penundaan untuk melakukan pembahasan ulang RKUHP, membatalkan revisi UU KPK, mengadili elite-elite yang membuat kerusakan lingkungan, revisi UU Ketenagakerjaan, menolak RUU Pertanahan, menunda pengesahan RUU PKS, dan soal kriminalisasi aktivis.
"(BORAK) mengawal agenda tunturan 7+ hingga menang," sebutnya.
Disebutkan pula, BORAK tidak bermaksud merusak gerakan dari aliansi yang sudah terbentuk sebelumnya. BORAK hingga kini terus berkoordinasi dengan aliansi-aliansi lainya.
"Kalau misalkan ada opini bahwa kita tidak membangun koordinasi dengan kawan BEM atau lainya, itu tidak betul, kami terus membangun jejaring komunikasi dengan kawan-kawan semua seluruh mahasiswa seluruh indonesia, gerakan-gerakan kami ini bukan gerakan-gerakan untuk merusak gerakan-gerakan sebelumnya yang sudah dibangun. Intinya nggak ada sentimentil antara yang lain, kita juga punya satu tujuan yang sama. Kita terbentuk dengan dasar isu itu harus ada gelombang aksinya terus," ujar Natado.
Lalu, mengapa BORAK tidak berhimpun dengan BEM?
"Ini sebenarnya berangkat dari satu hal, kenapa akhirnya beberapa kampus baik Jakarta atau luar Jakarta sepeti Bandung memutuskan untuk berhimpun dan membangun organ taktis namanya BORAK, karena satu, ketika yang dilakukan oleh beberapa kampus-kampus besar, ketika saat kami melebur jadi satu di sana, kami merasa bahwa kita harus memperkuat dan memperbesar sel-sel jaringan ini. Supaya aktivitas-aktivitas pengawalan 7 tuntutan yang sudah itu terus berlanjut dan berjalan sehingga akhirnya ada kekosongan-kekosongan dalam pengawalan-pengawalan tuntutan tersebut kita bisa mengisi," jelasnya. dtc