Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medan bisnis daily.com - Medan. Koordinator Wilayah Sumatra Utara - Aceh PP Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gito M Pardede, menyatakan Kapolda Sumut, Irjen Agus Andrianto, gagal mengantisipasi aksi terorisme di Sumut. Terbukti terjadi lagi tindakan bom bunuh diri. Ironisnya, serangan teror berlangsung di Markas Kepolisian Resort Kota Medan yang seyogianya steril dari tindak kejahatan dalam segala bentuk.
"Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto dinilai gagal dalam mengantisipasi aksi terorisme yang ada di Sumut," tegas Gito pada pernyataan tertulisnya kepada medanbisnissdaily.com (13/11/2019).
Ungkapnya, aksi terorisme yang terjadi di Mapolresta Medan (pukul 08.45 WIB) merupakan peristiwa teror serius. Tindakan bunuh diri tersebut sengaja menyasar aparat keamanan, dilakukan setelah apel pagi dengan menyamar sebagai pengemudi ojek online. Akibatnya, selain pelaku bom bunuh diri yang meninggal dunia, juga terdapat lima korban luka-luka lainnya.
Gito menyatakan, bom bunuh diri di Mapolresta memperlihatkan usaha deradikalisasi yang digaungkan pemerintah dan aparat keamanan di Sumut guna memberantas aksi terorisme masih jauh dari harapan. Pelaku terorisme justru menantang aparat keamanan dengan cara menyerang langsung markas mereka.
"Ini menunjukkan terorisme masih subur dan bebas bergerak di Sumatera Utara," paparnya.
Untuk itu, dia menegaskan GMKI mengecam keras siapapun yang mendalangi aksi terorisme yang terjadi di Medan dan menimbulkan korban. Apapun alasannya.
Aksi bom bunuh diri tersebut menjadi tanggung jawab Kapolda Sumut, Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mengusut tuntas. Setiap kepolisian daerah di seluruh Indonesia harus serius menjaga keamanan setiap warga negara.
Terhadap Badan Pengurus Cabang serta anggota GMKI yang tersebar di seluruh tanah air dan juga masyarakat Indonesia, Gito meminta tidak memposting foto pelaku bom bunuh diri di media sosial. Tetapi melakukan konsolidasi dengan setiap organisasi yang berbasis mahasiswa agar dapat menjaga keutuhan bangsa.
"GMKI meminta Kapolda Sumut, Densus 88 dan BNPT mengusut tuntas aksi terorisme di markas Polresta Medan. Terorisme merupakan kejahatan HAM berat, diperlukan berbagai upaya dan tindakan agar dapat mengantisipasi kejadian serupa dan membongkar jaringannya di Indonesia terutama di Sumatra Utara," katanya.