Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan Sensus Penduduk 2020 pada Februari mendatang. Sensus yang digelar 10 tahun sekali ini menggunakan metode online dan langsung dengan menjawab 21 pertanyaan. Ini merupakan momen penting sehingga perlu konsolidasi internal.
"Konsolidasi internal ini dihadiri semua unit di BPS untuk mengetahui tahapan masing-masing. Karena harus solid untuk melaksanakan Sensus Penduduk ini. Jadi semuanya harus dibahas mulai dari teknis, kemudian administrasi dan sosialisasi juga harus clear. Kita harus mempunyai kesepahaman dalam praktek ini sehingga sudah punya acuan untuk melaksanakan Sensus Penduduk tahun depan," kata Kepala Bagian Tata Usaha BPS Sumut, Ramlan, di acara Rapat Teknis Daerah Persiapan Sensus Penduduk 2020, di Medan, Selasa (19/11/2019).
Pada pendataan tahun depan, Sensus Penduduk ini tidak menanyakan data secara detail tetapi data pokok saja. Sehingga masyarakat yang didata tidak merasa sulit dalam menjawabnya. Untuk 21 pertanyaan pokok yang akan dipertanyakan ke masyarakat, mudah-mudahan dapat dijawab dengan baik.
Ramlan merinci, data pokok yang harus diisi responden misalnya nama, umur, pendidikan dan pekerjaan. Serta jika berkaitan dengan demografi seperti berapa jumlah anak yang dilahirkan dan lainnya.
Sebenarnya, katanya, dengan SP 2020 ini BPS menunggu apakah selama 10 tahun terakhir ada perkembangan yang signifikan berdasarkan pembangunan khususnya di pembanguan kependudukan.
Pembangunan kependudukan (kesejahteraan) dianggap sebagai modal pembangunan dan SP ini diharapkan dapat memberikan informasi kependudukan tersebut.
"Setelah SP 2020 selesai akan dilanjut dengan Sensus Sampel pada 2021. Di sensus ini nantinya BPS akan menggali informasi yang lebih dalam lagu seperti karakteristik, pendapatan dan lainnya," katanya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumut, Agus Tripriyono, mengatakan, pemerintah tentu mendukung satu data Indonesia. Karena pentingnya data agar pembangunan tepat sasaran. "Kita mendukung penuh Sensus Penduduk tahun depan. Apalagi kegiatan itu akan menorehkan sejarah baru sejak 1961. Kita mengerahkan dukungan demi terwujudnya satu data yang berkualitas," katanya.