Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa wacana jabatan presiden menjadi tiga periode dimunculkan ke publik untuk menjerumuskannya. Pengamat politik, Hendri Satrio menilai pernyataan tersebut disampaikan karena Jokowi tidak ingin citranya rusak.
"Kalau menjerumuskan begini. Pak Jokowi kan sangat care dengan citranya dia. Makanya, ini ada kaitannya dengan, ini (wacana jabatan presiden tiga periode) menjelekkan citra dia," kata Hendri kepada wartawan, Senin (2/11/2019).
Selain itu, Jokowi juga merasa ada pihak yang ingin 'menampar' mukanya. Menurut Hendri, pernyataan tersebut dilontarkan karena khawatir kalau nantinya publik justru mengira wacana jabatan presiden menjadi tiga periode itu adalah ide Jokowi.
"Kalau menampar, dia juga takut bahwa masyarakat berpikir ini adalah ide dirinya yang bersiap menjadi presiden seumur hidup," ucap Hendri.
Hendri meyakini masih ada pihak yang tak langsung percaya kalau Jokowi benar-benar menolak wacana jabatan presiden menjadi tiga periode. Namun, Hendri tetap berharap pernyataan 'keras' Jokowi bisa membungkam para pengusul wacana tersebut.
"Ini menarik sih, statement (Jokowi) yang keras. Tapi, walaupun banyak sekali yang meragukan, 'ah biasa Jokowi. Dulu ngomongnya juga nggak mikir (jadi presiden), nggak mikir, maju juga'. Tapi ya apapun itu, walaupun ada sejarah seperti itu, tetap saja," sebutnya.
"Saya sih bersyukur dan mengamini, bahkan mendukung statement Pak Jokowi bahwa kalau kemudian nanti di ujungnya berbeda dengan yang dikatakan, itu soal nanti. Yang jelas, apa yang diucapkan (Jokowi) secara keras ini, mudah-mudahan bisa membungkam para pengusung ide penambahan jabatan presiden ini," imbuh Hendri.(dtc)