Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kabaharkam Mabes Polri Komjen Pol Agus Andrianto mengaku turut berbelasungkawa atas musibah bencana alam yang terjadi di tanah air, dari banjir bandang yang terjadi di Labuhanbatu Utara (Labura) Sumut hingga banjir yang terjadi di Jabodetabek.
"Saya atas nama Kapolri Jenderal Idham Azis menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Dimana bencana banjir dan banjir bandang yang terjadi di tanah air menimbulkan korban jiwa dan kerusakan material," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (3/1/2020).
Ia menyebutkan, bencana yang terjadi di tanah air, selain karena faktor alam dimana curah hujan yang tinggi juga disebabkan karena kurangnya kepedulian masyarakat untuk menjaga alam, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan membersihkan saluran air. Sehingga pada saat terjadi curah hujan yang debit airnya tinggi, air tidak dapat mengalir sebagaimana mestinya.
Lebih lanjut Agus mengaku, jika dirinya juga sudah menyalurkan bantuan logistik terhadap warga yang terkena musibah seperti beras, minyak, mie instan, biskuit, obat-obatan, air mineral hingga pendirian posko sementara.
"Mari kita bahu-membahu membantu sesama, tidak perlu saling menyalahkan. Meringankan beban warga lebih baik dari pada tidak sama sekali. Saya juga sudah perintahkan dijajaran Baharkam untuk turun dalam misi kemanusian ini," imbuhnya.
Ia mengatakan, beberapa lokasi penyaluran yakni korban banjir bandang yang terjadi di Labura, korban banjir Jabodetabek di Satpas Simpang Daan Mogot, Perumahan Taman Semanan Indah Kelurahan Duri Kosambi, dan lokasi lainnya. Hingga saat ini, air masih menggenangi perumahan warga dengan ketinggian beragam dari 50-75 cm.
Untuk itu Agus mengimbau kepada warga korban banjir untuk tidak segan-segan mengambil bantuan logistik dan obat-obatan yang ada di pos-pos yang disediakan.
Seperti diketahui, banjir bandang yang terjadi di Labura melanda 3 desa di Kecamatan Na IX-X menyebabkan 3 orang meninggal dunia dan 2 orang dinyatakan hilang, merusak 17 rumah rusak berat. Sedangkan Jabodetabek menyebkan 43 orang meninggal dunia dan merusak seribuan rumah dan kendaraan.