Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin menyatakan selama 5 pekan pertama kepemimpinan dirinya di Sumut, sedikitnya 30 Kg sabu telah digagalkan peredarannya oleh polisi. Juga, tiga orang jaringan pengedar telah ditembak mati. Menurutnya, itu sebagai bukti keseriusan mereka dalam hal pemberantasan narkoba.
Namun, meski begitu bukan berarti kata dia, penindakan terhadap kejahatan narkoba yang mereka lakukan sudah berhasil. Penindakan akan efektif bila aparat TNI/Polri juga didukung oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Ada adagium dalam dunia kejahatan, kalau ditangkap polisi 30, yang lolos pasti lebih banyak. Karenanya kita minta bantuan ustad, alim ulama. Karena apa? Taruhannya anak-anak kita," kata Martuani dalam sambutannya di hadapan jamaah usai Salat Jumat di Masjid Alhurriyah, Jalan M Yakub, Medan Perjuangan, Jumat (24/1/2020).
Ancaman narkoba kata dia, adalah ancaman bagi keluarga. Perlu pencegahan dini dari keluarga untuk mengawasi anak-anak. "Kalau pulang anak ditanya. Sekali-sekali periksa kamarnya. Razia kamarnya. Ketika dia tidur, razia dompetnya apa isinya. Untuk apa? Kalau dari awal kita tahu, maka lebih mudah mengobatinya," ungkapnya.
Sumut menurut Martuani, pada awalnya adalah jalur lintasan narkoba dari beberapa negara yang disinyalir menjadi pemasok barang haram itu. Beberapa negara itu antara lain Myanmar, Thailand, serta Malaysia. Namun, belakangan, Sumut kemudian juga menjadi pasar besar narkoba. "Anggota saya ada 23 ribu, dengan 33 kabupaten/kota. Polres, Polsek ada 210, sementara ada 450 kecamatan. Artinya kami tidak bisa sendiri dengan keterbatasan ini," jelasnya.
Dalam silaturahmi ini Martuani didampingi Wakapolda Sumut Brigjen Mardiaz Khusin Dwihananto dan seluruh pejabat utama Polda Sumut. Mereka juga memberi tali asih serta bantuan pada masjid yang tengah dilakukan perbaikan ini. Kegiatan ini bagian dari program Jumat Barokah saban Jumat. Serta Minggu Kasih pada saban Minggu.