Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Pilkada Kota Gunungsitoli 2020 diperkirakan hanya akan diikuti satu pasangan calon alias calon tunggal. Menurut Ketua DPC Partai Demokrat Kota Gunungsitoli, Herman Jaya Harefa, hal ini terlihat dari proses pendaftaran penjaringan bakal calon (Balon). Pasangan balon Lakhomizaro Zebua-Sowa'a Laoli (Laso) yang merupakan petahana satu-satunya yang menunjukan keseriusan mendaftar di hampir semua parpol yang memiliki kursi di DPRD Kota Gunungsitoli.
Adapun parpol yang memiliki kursi di DPRD Kota Gunungsitoli yang sudah menerima pendaftaran pasangan Laso terdiri dari PDIP, Golkar, Perindo, Hanura, Demokrat, Nasdem, PKPI dan PAN. PDIP adalah partai pengusung utama pasangan ini, karena Lakhomizaro Zebua dan Sowa'a Laoli merupakan kader banteng.
Menurut informasi terakhir, PDIP sedang bertandang ke DPD Partai Gerindra Sumut guna mengusung Laso. Kabar ini pun dibenarkan Herman Jaya Harefa.
"Hari ini sudah Pak wali lagi ke Medan ke DPD Gerindra," kata Ketua DPRD Kota Gunungsitoli periode 2014-2019 ini kepada medanbisnisdaily.com, Senin (3/2/2020).
Melihat keseriusan paslon Laso, paparnya, diperkirakan bakal satu satu pasangan calon yang akan maju di Pilkada Kota Gunungsitoli. Tidak tertutup kemungkinan pasangan petahana ini bakal melawan kotak kosong.
Herman menjelaskan, meski ada calon yang sudah mendaftar di Demokrat Kota Gunungsitoli, seperti Hadirat ST Gea dan Damili R Gea, namun keduanya mendaftar tanpa memiliki wakil.
Jika Paslon tunggal melawan kotak kosong dalam pilkada Kota Gunungsitoli, maka merupakan sejarah yang pertama di kepulauan Nias.
BACA JUGA: Pasangan Lakhomizaro Zebua-Sowa'a Laoli Diperkirakan Borong Parpol di Pilkada Gunungsitoli
Namun Herman Jaya memastikan paslon Laso cukup percaya diri meski nantinya melawan kotak kosong. "Kalau berbicara kepercayaan diri paslon Laso yang akan maju di Pilkada Kota Gunungsitoli saya yakin tentu hampir bisa dipastikan. Kami Partai Demokrat punya keyakinan akan dimenangkan oleh paslon ini," katanya.
Wakil Ketua DPRD Kota Gunungsitoli itu mengatakan, hingga saat ini dirinya belum melihat lawan tanding yang sepadan yang mampu menggerakan contohnya kotak kosong nantinya.
"Dari seluruh proses yang sedang berlangsung, saya belum melihat ada indikasi bahwa kotak kosong bisa menang," paparnya.
Pihaknya berharap ada paslon di luar Laso yang menjadi lawan tanding. Alasannya, agar demokrasi sehat. Tetapi bila pada akhirnya tidak ada dengan berbagai faktor dirinya harus legowo menerima paslon yang ada.
"Keraguannya karena mungkin pertimbangan Undang-Undang Pemilu tahun 2024 harus ada lagi Pilkada serentak. Mungkin calon memikirkan masa jabatan yang tidak sampai 5 tahun,' tutur dia.
Sebab menurutnya, November 2024 amanat UU No 10 tahun 2016 ada.lagi Pilkada. Jadi efektif masa pemerintahan tinggal 3 tahun. "Karena pertimbangan masa jabatan mereka urung untuk melanjutkan itu saya kira," ucapnya.
Ditambahkan Herman Jaya, Partai Demokrat belum memutuskan calon wali kota yang akan diuusung. Kalau DPP memutuskan akan mendukung Laso, maka Demokrat akan bekerja keras, apalagi jika tinggal Paslon Laso yang maju diperkirakan semua partai sudah siap bergerak.