Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sikap Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang memfoto masyarakat penerima bantuan sosial berupa beras 5 kg seperti penjahat.
Saat difoto penerima bantuan tersebut diwajibkan memegang secarik kertas bertuliskan 'saya warga tidak mampu'.
Atas sikap tersebut, Ketua Garda Pemuda NasDem DPW Sumut, Defri Noval Pasaribu mengungkapkan kekecewaannya.
Ia menilai Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution telah melecehkan rakyat kecil.
"Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution sungguh telah melecehkan rakyat kecil atau "wong cilik" dengan memfoto penerima bantuan Pemko Medan bagi rakyat yang terdampak Covid 19," ujarnya, Kamis (9/4/2020).
Hal tersebut diungkapkan Defri Noval Pasaribu, disela memimpin rapat Garda Pemuda NasDem dalam membantu obat - obat kepada Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di kawasan KH. A. Dahlan Medan.
Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh Akhyar Nasution dan Pemko Medan saat memberikan bantuan sembako bagi rakyat terdampak virus covid 19 dengan memfoto dengan tulisan "kami orang tidak mampu" dinilai sungguh merendahkan derajat orang kurang mampu dan menginjak-injak harga diri serta derajat wong cilik.
"Saya nilai tindakan Akhyar Nasution dan jajaran adalah sebuah kesombongan yang dipertontonkan. Akhyar Nasution telah mencederai hati wong cilik, melukai perasaan. Ketidakmampuan warga harusnya dientaskan bukan dijadikan ajang jualan bahwa Akhyar Nasution adalah seorang dermawan," tandas Defri.
Seperti diketahui, di media sosial dan media massa telah tersebar foto rakyat terdampak Covid 19 menerima bantuan. Usai menerima bantuan maka rakyat diminta berfoto dengan memegang tulisan Saya Tidak Mampu Menerima Bantuan.
Hal tersebut tentunya tidak bisa diterima ditengah wabah corona, dimana rakyat miskin sangat terpukul karenanya, Pemko Medan melalui aparatur kelurahan dan kecamatan malah dengan enteng mempertontonkan ketidakmampuan rakyat dengan berfoto disertai tulisan yang melecehkan dan melukai perasaan rakyat tak mampu.
"Ketidakmampuan rakyat kecil yang menerima bantuan tersebut, adalah juga tanggung jawab Pemko Medan dan Akhyar Nasution. Akhyar sebagai plt. Walikota ternyata tak mampu berbuat dan sekali berbuat melecehkan," jelas Defri.
Bukan kali ini saja Akhyar Nasution sebagai Plt Wali Kota melakukan blunder. Saat Corona Covid 19 masuk ke Medan, Akhyar ditenggarai juga tak siap mengantisipasi.
"Sebagai Plt Wali Kota, Akhyar Nasution kami nilai melakukan blunder dan gagal serta tak memiliki strategi tanggulangi covid 19. Tak ada tindakan antisipasi awal terdeteksinya Covid 19 di Medan, APD minim, RS dan Puskesmas berjalan sendiri. Bahkan saat paramedis menjerit kekurangan APD, kami dengar ada teguran dari Akhyar agar tak ributin ketiadaan APD," ungkapnya.