Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Seorang pendatang berinisial AM (15) warga asal Medan Marelan harus dilarikan dan mendapatkan penanganan medis di RSUD Sidikalang, setelah mengalami deman atau suhu badan tinggi mencapai 39,8 derajat celcius dan keluhan sesak napas.
Pasien laki-laki tersebut, berkunjung ke tempat sauadaranya di Desa Paropo 1, Kecamatan Silahisabungan pada 26 April 2020, dan sebelumnya sempat dilakukan pemeriksaan suhu tubuh di posko perbatasan pintu masuk Kabupaten Dairi-Kabupaten Karo dengan suhu tubuh normal 36,1 derajat celcius saat itu.
Namun, setelah beberapa hari berada di Kecamatan Silahisabungan, AM mengalami sakit demam tinggi dan keluhan sesak napas. Untuk memastikan penyakitnya, dia pun dibawa ke RSUD untuk mendapat perawatan.
“Akibat demam tinggi dan keluhan sesak napas pasien AM dibawa ke RSUD Sidikalang untuk mendapat perawatan medis pada, Sabtu (2/5/2020) malam jam 23.00 WIB,” kata Camat Silahisabungan Hamaska Presdi Ardianto Silalahi kepada wartawan, Senin (4/5/2020).
Terkait hal itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi Frisda Turnip menyampaikan, terhadap pasien sudah dilakukan perawatan medis di ruang Isolasi di RSUD Sidikalang. Penangangan yang dilakukan terhadap pasien sesuai dengan protokol kesehatan penanganan Covid-19.
Dari hasil pemeriksaan dan diagnosa yang telah dilakukan baik pemeriksaan darah rutin dan foto thorax tidak ditemukan tanda-tanda gejala Covid-19. Begitu juga dengan hasil Rapid Test yang telah dilakukan ke pasien yang bersangkutan, hasilnya tidak mendukung atau non reaktif.
"Laporan dari petugas medis yang kami terima dari pihak RSUD belum ada yang mendukung kalau pasien bersangkutan terpapar Covid-19," ujar Frisda.
Meski demikian kata Frisda, hingga saat ini masih dilakukan penanganan medis terhadap pasien oleh tenaga medis di RSUD Sidikalang. Sekarang ini demam dan keluhan sesak nafas yang diderita pasien sudah mulai menurun.
"Hari ini pasien masih demam dan pemeriksaan suhu tubuh terakhir dengan hasil 37, 5 derajat celcius. Terhadap pasien sudah dipasang infus dan diberikan terapy," sebut Frisda.
Sementara untuk penaganan dan pencegahan Covid -19, Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan, selalu mengimbau agar Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Dairi, untuk tetap solid dan semangat menjalankan tugas dan tanggungjawab di masing-masing bidang dan tupoksi kerja.
Terlebih saat ini penanganan Covid-19 di Kabupaten Dairi merupakan tugas kemanusiaan, sehingga senantiasa bisa menjalin koordinasi yang baik sesama tim dan bisa bergerak cepat memberikan respon atas setiap adanya laporan dari masyarakat.
"Begitu juga dengan masyarakat, agar tetap waspada dan melaksanakan protokol-protokol kesehatan sebagaimana yang dianjurkan pemerintah dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19," kata Eddy Berutu.
Menurut Eddy Berutu, meskipun saat ini di Kabupaten Dairi sudah nihil kasus Covid-19, para tenaga kesehatan bersama pemerintahan Kecamatan dan desa harus terus melakukan pemantauan terhadap penduduk dengan gejala sakit mengarah pada indikasi Covid-19.
"Dengan disiplin dan mematuhi semua protokol kesehatan, kita dapat mengawal Kabupaten yang kita cintai ini dan sekaligus memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di bumi Sulang Silima ini.
Ditambahkan Eddy Berutu, kepada masyarakat agar seaktif mungkin melapor kepada petugas kesehatan jika baru bepergian dari daerah zona merah Covid-19 ataupun dari luar negeri, serta dengan kesadaran sendiri melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," tutup Eddy Berutu
Data terakhir perkembangan paparan Covid-19 di Kabupaten Dairi, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) 6 orang, Orang Tanpa Gejala (OTG) nol, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan terkomfirmasi positif nol kasus.