Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Aliansi Pedagang Pasar Sibolga Nauli menuding Pemerintah Kota (Pemkot) Sibolga sudah tidak peduli dengan kesehatan rakyatnya. Pasalnya, di tengah pandemi corona saat ini, pedagang dari luar kota malah dibebaskan masuk dan buka lapak jualan di Sibolga. Pedagang musiman tersebut berjualan di pelataran eks Bioskop Tagor Sibolga, di Jalan R Suprapto, Kelurahan Pancuran Gerobak. Aktivitasnya telah berlangsung sejak beberapa hari yang lalu.
Ketua Aliansi Pedagang Pasar Kota Sibolga, Edward Lumbangaol menyatakan, sangat menyayangkan pembiaran itu. Selain memengaruhi pendapatan pedagang lokal, keberadaan pedagang dari luar kota tentunya dapat memicu kerentanan penyebaran virus corona.
Edward menegaskan, selama masa pandemi covid-19, mereka (pedagang lokal) selalu taat aturan dan menuruti imbauan pemerintah agar tidak bepergian keluar kota, demi memutus mata rantai penyebaran corona virus disease (COVID-19).
“Anehnya, Pemkot Sibolga malah membebaskan pedagang dari luar kota itu masuk dan berjualan di Sibolga. Bahkan, mereka (pedagang dari luar) dibebaskan berjualan di luar lingkungan Pasar Sibolga Nauli,” sebut Edward Lumbangaol, Rabu (13/5/2020).
Atas nama Aliansi Pedagang Pasar Sibolga Nauli, Edward meminta Pemkot Sibolga segera menertibkan pedagang musiman tersebut. Alasannya kuat, pedagang itu bukan orang Sibolga, melainkan pendatang yang dikabarkan berasal dari zona merah.
Sandi Yuda Sikumbang, pedagang Pasar Sibolga Nauli menambahkan, keberadaan pedagang musiman tersebut bisa saja memicu paparan virus corona menjadi sangat rentan, karena sampai saat ini pemerintah belum melakukan pemeriksaan kepada mereka (pedagang musiman).
“Sebagai masyarakat, tentu kami merasa resah, masa pedagang pendatang dibiarkan bebas beraktivitas. Seharusnya mereka tak boleh masuk ke Sibolga di tengah masa pandemi corona,” keluh Sandi Yuda Sikumbang.
Selama masa pandemi corona, pedagang sangat merasakan sepinya pengunjung di Pasar Sibolga Nauli. Sekarang, mereka harus bersaing pula dengan pedagang musiman yang berjualan di luar pasar.
“Kami menduga keberadaan pedagang musiman itu memang sengaja dilakukan Pemkot Sibolga, untuk membunuh perekonomian pedagang lokal. Seolah pemerintah daerah ada main dengan pedagang musiman itu,” sebut Sandi.
Menurut Sandi, jika Pemkot Sibolga membebaskan pedagang dari luar daerah berjualan di Kota Sibolga, maka pedagang Pasar Sibolga Nauli akan melakukan hal yang sama. Mereka akan keluar Sibolga untuk berbelanja.
“Aturan sudah ada, namun dikangkangi Pemkot Sibolga. Di sini terlihat jelas bahwa Pemkot Sibolga tak peduli dengan kesehatan rakyatnya. Buktinya membiarkan pedagang pendatang masuk dan bebas berjualan di Sibolga,” tutur Sandi.
Sandi dan beberapa pedagang lainnya menegaskan, jika dalam waktu dekat pemerintah tidak bertindak melakukan penertiban, pedagang Pasar Sibolga Nauli akan melakukan aksi turun ke jalan.
“Sekarang ini masa pandemi corona, jika pemerintah tidak mengambil sikap yang tegas, maka kami akan melakukam aksi,” seru para pedagang.
Sementara itu, keberadaan pedagang musiman di Kota Sibolga ini juga sempat menjadi perbincangan warganet. Salah satunya postingan pemilik akun facebook @Pluto Tobing. Postingan ini mendapat beragam komentar dari netizen.
“Saat Virus Corona Masih Mengganas Di Negeri Tercinta Ini. Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk Selaku Ketua Tim COVID 19 Membiarkan Pedagang Dari Daerah Zona Merah Sumatera Barat Berdagang Di Kota Sibolga Tampa Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Terhadap Pedagang Tersebut. Apakah Bapak Walikota Sibolga Tidak Ingin Kota Sibolga Aman Dari Ancaman Virus Si Pencabut Nyawa Itu,?” tulis Pluto Tobing di wall facebooknya.