Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Warga Desa Rante Besi, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi. digegerkan dengan penemuan mayat seorang laki-laki tua dari dalam rumah. Saat ditemukan kondisi tubuh pekerja penambang batu itu mulai membusuk dan menimbulkan bau tak sedap.
Kapolres Dairi, AKBP Leonaro D Simatupang SIK melalui Kasubag Humas Iptu Doni Saleh saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (19/5/2020) membenarkan penemuan mayat di Desa rante Besi, Kecamatan Gunung Sitember.
Disebutkan Doni, informasi penemuan mayat itu pertama kali diketahui oleh warga setempat yang curiga dengan bau busuk/bangkai dari dalam rumah milik Kepala Desa Lau Tawar, Manto Sembiring Maha yang ditempati, Arifin Lingga (65) warga asal Lae Mangkur Kelurahan Sidiangkat, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi.
Salah seorang warga bernama, Mak Sirjon boru Sembiring kemudian memberitahukan penemuan mayat itu kepada pemilik rumah melalui telepon seluler. Atas informasi tersebut Manto Sembiring Maha mendatangi rumah miliknya yang ditempati Arifin Lingga seorang diri.
Setelah dicek ternyata memang benar bau busuk itu dari jasad Arifin Lingga yang ditemukan sudah meninggal dunia. Temuan itu oleh Manto Sembiring Maha dilaporkan ke Polsek Tigalingga.
Kapolsek Tigalingga AKP SP Siringo-ringo SH bersama personil selanjutmya mendatangi TKP tempat ditemukan sesosok mayat laki-laki bernama Arfin Lingga itu.
Dari keterangan saksi Manto Sembiring Maha, kalau korban sudah satu tahun tinggal dan bekerja dengannya sebagai penambang batu di pinggiran Sungai Lau Renun Desa Rante Besi. Pada awal bulan April 2020, karena korban menderita sakit, Manto Sembiring Maha menyuruh korban pulang ke Sidikalang untuk berobat.
“Namun, Senin (18/5/2020) jam 11.00 WIB korban ditemukan sudah membusuk di dalam rumah. Diduga korban sudah lebih tiga hari meninggal dunia” kata Doni.
Hasil olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Usai membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi, jenazah korban selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarganya untuk dimakamkan.
“Setelah dibungkus menggunakan plastik, jenaza korban dibawa ke kampung halamannya menggunakan mobil ambulans,” terang Doni.