Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - COO Bhayangkara FC, Sumardji, menilai keputusan PSSI melanjutkan kompetisi terlalu dipaksakan. Jika ambil bagian, The Guardian mengaku akan kesulitan finansial.
Sumardji juga menilai keputusan PSSI ini membuat klub kesulitan, terutama dalam hal mencari sponsor pengganti. Nilai subsidi yang naik menjadi Rp 800 juta juga dianggap tak ideal. Bhayangkara memang menolak kelanjutan Shopee Liga 1 2020 sedari awal.
"Permasalahan kami sebenarnya ada di sponsor. Kalau liga dijalankan September atau Oktober, kami mau minta dana ke sponsor sulit untuk mencairkannya karena terlalu mepet," kata Sumardji kepada wartawan.
"Jadi posisinya sekarang serba sulit. Namun, kalau memang PSSI sudah meminta liga kembali berjalan, ya kita tetap harus ada dalam bagian liga itu," ujarnya menambahkan.
Pria yang kini menjabat sebagai Kapolresta Sidoarjo itu juga mempertanyakan wacana sentralisasi kompetisi di Pulau Jawa. Padahal banyak titik-titik zona merah di Jawa yang tentu berbahaya buat keselamatan atlet.
Seandainya PSSI pada akhirnya memilih Jawa, ia punya pesan. Semua pertandingan harus digelar tanpa penonton.
"Ini sebenarnya sulit, PSSI memang perwakilan dari pemerintah. Sekarang kita lihat Jawa Timur sedang merah-merahnya," tuturnya.
"Kalau dipaksakan (di Jawa) mungkin bisa saja dan itu harus pertandingan tanpa penonton," ucapnya berpesan. dtc