Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Quique Setien punya rekam jejak sebagai pemberontak di masa lalu. Kini, dia menjadi pemberontak yang tertekan di Barcelona.
Setien kabarnya sudah tak dipercaya para pemain Barcelona. Saat ditahan imbang Celta Vigo, akhir pekan lalu, beberapa pemain tertangkap kamera memperlihatkan gesture tak senang pada staf pelatih.
Usai laga tersebut, Luis Suarez menyerahkan semua analisa kepada Setien. Dia sisi lain, striker asal Uruguay itu menegaskan bahwa pemain sudah melakukan yang terbaik.
"Ada sesuatu yang salah dari penampilan kami pada laga tandang. Setien harus menganalisa itu," kata Suarez kepada Movistar+.
"Kami sudah tampil maksimal dan mengikuti arahan pelatih. Namun, sekarang kami kehilangan banyak poin dari laga tandang. Kami kehilangan jauh lebih banyak dari musim lalu," tutur Suarez menambahkan.
Perkataan Suarez tak ditanggapi oleh Setien. Dia cuma menjelaskan terkait teknis situasi lawan dan pemain Barca yang dinilai terlalu bermain terburu-buru.
Situasi Setien di Barca saat ini menjadi sangat panas. Dilaporkan RAC1, para pejabat klub sampai ke rumah sang pelatih untuk menggelar rapat.
Mereka yang datang antara lain Presiden Josep Maria Bartomeu, CEO Grascar Grau, Manager Javier Bordas, Wakil Presiden Jordi Moix, dan Direktur Olahraga Eric Abidal beserta tangan kanannya, Ramon Planes.
Setien saat ini seolah sedang tertekan. Padahal semasa menjadi pemain, Setien dikenal sebagai sosok pemberontak.
Saat masih bermain untuk Atletico Madrid, Setien terpilih masuk ke skuad Timnas Spanyol untuk Piala Dunia 1986 di Meksiko. Namun, pelatih Miguel Munoz justru tak memainkannya di dua laga awal. Setien pun marah.
"Aku datang dengan rasa gembira dan mereka tidak melakukan apa pun untuk membuatmu menyimpan momen ini," kata Setien seperti dikutip dari Marca.
"Aku bukan anak kecil, aku sudah berpengalaman di sepakbola. Jika aku tahu ini akan terjadi, mungkin aku tidak akan datang. Aku akan tetap di Madrid," sambungnya.
Setien juga sempat membuat bergejolak di Atletico. Dia bertengkar dengan Jesus Gil y Gil selaku presiden Atletico saat itu.
Setien menggunakan kalimat yang sama dengan Gil dengan maksud menyindir. Alhasil, Setien diminta keluar dari klub, namun menolaknya dan membawa masalah ke pengadilan.
Setien akhirnya tetap di Atletico, tetapi tidak bermain untuk tim hingga akhirnya hengkang ke Logrones pada Februari 1989.
Setelah tak menjadi pemain, Setien menjabat sebagai direktur olahraga Racing Santander pada 2003. Dia bermasalah dengan pemilik baru klub, Dmitry Piterman.
Dmitry ingin punya andil dalam sisi bisnis dan sepakbola di klub. Setien dan pelatih tim kepala, Manolo Preciado, merasa tidak nyaman.Setien dan Preciado akhirnya dipecat setelah rapat selama berminggu-minggu. dtc