Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Sebanyak 47 orang pekerja bangunan proyek Pelabuhan Balige, Kabupaten Toba dipertanyakan oleh warga setempat apakah memiliki surat kesehatan resmi dari pemerintah atau tidak.
"Harusnya dengan kehadiran pendatang seperti ini hendaknya dilengkapi dengan dokumen atau pernyataan dinas kesehatan apakah mereka dalam keadaan sehat atau tidak, sehingga warga tidak resah," ujar warga, Jefry Siahaan, Kamis(9/7/2020), di Pelabuhan Balige.
Ia mengatakan, kekhawatiran warga timbul bukan karena ada pembangunan, namun hanya karena situasi, yakni masa pandemi virus Covid-19 yang kasusnya makin meningkat.
"Protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah tidak asal dibuat tujuannya untuk menyelamatkan jiwa manusia tentu harus dituruti tidak diabaikan," sebutnya.
Senada disampaikan Kepala Bidang Hukum dan HAM FKPPI Kabupaten Toba, Sandro Simanjuntak. Iamelihat kehadiran penduduk musiman dan tidak dikenal di saat pandemi ini cukup mencurigakan dan sebaiknya ada solusi dibuat pemerintah.
"Satu pertanyaan kami sampaikan di mana gugus tugas, apakah sama sekali tidak melihat keramaian di pelabuhan ini? Atau apakah memang ada rencana pembiaran? Ini harus dipertegas," ucapnya.
Manajer Pelaksana PT Hari Jadi Sukses, Ilham menepis kehadiran anggotanya tidak melaporkan atau memeriksakan diri kepada pemerintah setempat, khususnya petugas kesehatan di Lumban Julu dan Balige.
"Sebelum bekerja kami sudah melaporkan diri dan diperiksa dengan thermo gun, namun untuk surat belum kami dapat menunggu waktu 14 hari," terangnya menyebut tenaga kerja yang dibawa berasal dari Medan dan Sibolga.
Kepala Dinas Kesehatan melalui Sekretaris Dinas, Siti Nuraya Sirait membenarkan sudah mengetahui ada bentuk pekerjaan di Pelabuhan Balige dan saat ini sedang koordinasi dengan dinas teknis Dinas Perhubungan. "Segera akan kami kunjungi," jawabnya singkat.