Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Brighton - Mohamed Salah dianggap kemaruk dan egois dalam aksinya untuk Liverpool saat melawan Brighton & Hove Albion di Liga Inggris. Apakah Salah memang salah?
Pekan ke-34 Premier League, Liverpool bertandang ke Brighton. The Reds menang 3-1 lewat gol yang dicetak brace Mohamed Salah dan Jordan Henderson.
Dua gol Mohamed Salah membawanya sudah mengoleksi 19 gol di musim ini. Salah masih berjarak tiga gol dari top skor sementara Liga Inggris, penyerang Leicester City Jamie Vardy.
Dalam laga menghadapi Brighton, Mohamed Salah memang terlihat begitu ngotot untuk mencetak gol. Bahkan Who Scored mencatat, Salah melepaskan delapan tembakan ke gawang lawan, rinciannya lima mengarah target, dua melebar, dan satu diblok.
Bahkan, gol pertama Salah sebenarnya bisa saja dicetak oleh Roberto Firmino. Diawali aksi Keita yang memenangkan bola dari Davy Propper, dia melepas umpan di dalam kotak penalti.
Ada Firmino yang sebenarnya bisa menyepak bola, tapi pemain asal Brasil membiarkan bola bergulir yang di sebelahnya sudah tahu ada Mohamed Salah berlari. Salah menendang bola dan gol masuk ke gawang.
Liverpool's Mohamed Salah reacts after missing a shot at goal during the English Premier League soccer match between Brighton and Liverpool at Falmer Stadium in Brighton, England, Wednesday, July 8, 2020. (AP Photo/Paul Childs,Pool)Mohamed Salah borong dua gol Liverpool dalam kemenangan 3-1 atas Brighton (AP/Paul Childs)
Bahkan, Mohamed Salah beberapa kali bisa memberi umpan ke pemain lain kala di depan gawang. Tapi lebih banyak, diselesaikan oleh dirinya sendiri.
Oleh sebab itu, banyak pihak menilai Salah begitu maruk. Namun bagi mantan pemain Liverpool yang juga seorang pundit, Graeme Souness tidak sependapat.
"Liverpool sudah menjuarai Liga Inggris, maka kini mereka punya target untuk membawa Salah menjadi top skor liga," katanya seperti dilansir Sky Sports.
"Salah memang begitu egois, dia begitu bernafsu sejak menit pertama," lanjutnya.
Souness menyebut, egoisnya Mohamed Salah saat ini berada di level yang berbeda. Apalagi, para pemain Liverpool lainnya memberikan dukungan kepadanya dan Salah sepertinya tidak salah kalau begitu maruk untuk mencetak gol.
"Striker memang harus kemaruk untuk mencetak gol. Gelar top skor rasanya begitu penting untuk Salah dan para pemain lain mendukungnya," tutup Souness yang pernah membawa Liverpool menjuarai lima kali juara Liga Inggris di tahun 1980-an. dtc