Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Umat Islam di dunia merayakan Idul Adha 2020 di tengah pandemi COVID-19 atau virus Corona. Ibadah malam takbiran, Sholat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban harus dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan untuk memutus penyebaran COVID-19.
Virus Corona atau COVID-19 yang pertama kali muncul di Wuhan, China pada akhir 2019 itu hingga kini belum ditemukan vaksinnya. Tak hanya memukul sektor kesehatan, perekonomian masyarakat dunia dan umat Islam pun terkena dampaknya.
Mengingat dampak COVID-19 yang memukul perekonomian umat Islam, Menteri Agama RI Fachrul Razi mengimbau pembagian daging kurban Idul Adha diutamakan untuk fakir miskin. Menurut Menag, sebagian dari daging kurban boleh dimakan oleh orang yang berkurban. Sebagian lagi dibagikan kepada kerabat dan tetangga sekitar.
"Di situasi sekarang, dianjurkan sebanyak mungkin dibagikan kepada fakir miskin," kata Menag Fachrul Razi dalam webinar Ngobrol Seru tentang Adaptasi Kebiasaan Baru di Lembaga Pendidikan Islam seperti dikutip dari laman Kemenag.go.id
Terkait pemotongan dan pembagian daging hewan kurban Idul Adha 2020, pada 1 Juli lalu Kementerian Agama RI telah mengeluarkan panduannya. Panduan itu tercantum dalam Surat Edaran Kementerian Agama Nomor 18 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Shalat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban Tahun 1441 H/2020 M Menuju Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19.
Disebutkan dalam surat edaran tersebut bahwa, pemotongan hewan kurban harus mematuhi protokol kesehatan. Saat pemotongan dan pembagian daging kurban, petugas harus menerapkan jaga jarak, memakai alat sendiri, dan mengenakan masker. Pemotongan hewan kurban juga harus dilakukan di area terbuka.
Agar tak terjadi kerumunan, Menag juga mengimbau agar pembagian daging kurban Idul Adha 2020 diantar langsung ke rumah warga. "Pembagian kurban sebaiknya diantar ke rumah masing-masing, untuk menghindari kerumunan. Memang kerja akan lebih banyak sedikit, tapi lebih aman dan pahalanya juga lebih," kata Menag Fachrul Razi.(dtc)