Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wakil Ketua Bindang Komunikasi Politik DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya menepis semua tudingan mantan Wakil Ketua DPC PDIP Medan. Ade Dermawan, yang dialamatkan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDIP Sumut, Djarot Saiful Hidayat. Sebelumnya, Ade yang mundur dari Ketua Bamusi Medan, sekaligus kader partai banteng tersebut mengungkap sejumlah borok Djarot dan menyinggung Bobby Nasution dalam kaitan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wali Kota Medna (nonaktif), Dzulmi Eldin.
Menurut Aswan, yang disampaikan Ade Dermawan tidak memiliki dasar. "Itukan semua asumsi, gak ada bukti apapun, jadi kita anggap saja Ade Dermawan sedang tidur, lalu ngelindur, dia ngoceh tanpa ada fakta hukum, bukti hukum," ujar Aswan, ketika dikonfirmasi, Rabu (29/7/2020).
Mengenai dugaan keterlibatan Bobby Afif Nasution dalam pusaran OTT Dzulmi Eldin. Aswan juga mempertanyakan buktinya. "Misalnya Bobby terlibat kasus Akbar dan Eldin, mana buktinya. Kalau berangkat dari dugaan, asumsi, berarti dia siap berhadapan dengan hukum, pencemaran nama baik dan sebagainya," jelasnya.
"Dia bilang mas Djarot tersandung masalah hukum dan sebagainya, silahkan aja laporkan ke polisi, lapor ke KPK, aparat penegak hukum, kalau memang dia punya bukti, ngapai dia ngoceh gak jelas, itu dia," sindirnya.
BACA JUGA: Makin Panas! Pendukung Akhyar Nasution Beberkan Kasus Korupsi yang Menyeret Djarot
Seperti diberitakan, setelah beberapa hari diam, akhirnya pendukung Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution buka suara terkait tudingan Plt Ketua DPD PDIP Sumut, Djarot Saiful Hidayat.
Ketua Relawan Jadikan Akhyar Medan Satu (JAMU), Ade Dermawan, mengatakan, tudingan yang disampaikan Djarot kepada Akhyar Nasution sangat tidak beralasan.
Menurutnya, dalam kaitan kasus suap yang menimpa Wali Kota Medan Nonaktif, Dzulmi Eldin, Akhyar tidak terlibat. Begitu juga tentang pelaksanaan MTQ Kota Medan ke 53 beberapa bulan lalu.
Ketua PC Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kota Medan itu meminta kepada Djarot untuk berkaca diri. Sebab, mantan Gubernur DKI Jakarta itu ikut terseret sejumlah kasus korupsi seperti pembelian lahan Cengkareng Barat. Bahkan, Djarot pernah diperiksa Bareskrim Polri terkait hal tersebut. Selain itu, kata dia, Djarot juga dikaitkan dengan proyek reklamasi.
"Djarot pernah dipanggil BPK dan polisi atas kasus dugaan korupsi. Jadi Djarot jangan ngomong soal bersih, bebas korupsi," ujar Ade, di Medan, Rabu (27/7/2020).
Ia juga tidak terima ketika Akhyar Nasution yang ingin maju Pilkada Medan disebut berburu kekuasaan. "Apakah Akhyar berburu kekuasaan, jawabannya tidak. Faktanya Akhyar ingin melawan kekuasaan dan kerakusan dan kesombongan yang terjadi, makanya Akhyar bertekad maju hingga hari ini," beber Wakil Ketua DPC PDIP Kota Medan ini.