Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sekretaris DPD PDIP Sumut, Soetarto, menepis seluruh statement miring yang dilontarkan Ade Dermawan bekas kadernya kepada Plt Ketua DPD PDIP Sumut, Djarot Saiful Hidayat.
"Anggapan yang ada di media itu, ngawur dan tak berdasar. Saya kira publik tahu, siapa sosok Djarot Saiful Hidayat," ujarnya, Kamis (30/7/2020).
Menurut Soetarto, rekam jejak Djarot Saiful Hidayat telah terbukti sejak ia menjabat sebagai Anggota DPRD, Wali Kota Blitar, Wakil Gubernur hingga Gubernur DKI Jakarta.
"Saat ini Mas Djarot juga terpilih sebagai Anggota DPR RI. Rakyat begitu percaya kepadanya," tambahnya.
Menjelang persiapan pilkada ini, lanjut Soetarto, PDIP tengah fokus menjaga soliditas partai hingga optimalisasi struktur partai.
"Kami tengah fokus, konsolidasi pembentukan anak ranting, ranting dan anak cabang di 33 kabupaten dan kota. Hal ini dilakukan agar mesin partai terus bergerak memenangkan paslon yang diusung oleh PDIP," jelasnya.
Soetarto juga optimistis PDIP Sumut dapat mengulang kesuksesan pilkada serentak 2020, sebagaimana pemilu 2019 lalu.
"Kepada seluruh kader PDIP untuk tetap solid dan tidak terprovokasi, kita akan taat dan patuh keputusan Ibu Ketua Umum," pungkasnya.
Seperti diketahui, mantan kader PDIP, Ade Dermawan, buka suara terkait tudingan Plt Ketua DPD PDIP Sumut, Djarot Saiful Hidayat. Ketua Relawan Jadikan Akhyar Medan Satu (JAMU) itu mengatakan, tudingan yang disampaikan Djarot kepada Akhyar Nasution sangat tidak beralasan.
Menurutnya, dalam kaitan kasus suap yang menimpa Wali Kota Medan Nonaktif, Dzulmi Eldin, Akhyar tidak terlibat. Begitu juga tentang pelaksanaan MTQ Kota Medan ke 53 beberapa bulan lalu.
Ia justru mengungkap Djarot yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta itu ikut terseret sejumlah kasus korupsi seperti pembelian lahan Cengkareng Barat. Bahkan, Djarot pernah diperiksa Bareskrim Polri terkait hal tersebut. Selain itu, kata dia, Djarot juga dikaitkan dengan proyek reklamasi.
"Djarot pernah dipanggil BPK dan polisi atas kasus dugaan korupsi. Jadi Djarot jangan ngomong soal bersih, bebas korupsi," ujar Ade, di Medan, Rabu (27/7/2020).
Kata dia, apa yang disampaikannya berdasarkan pemberitaan media massa baik lokal maupun nasional.
Ia juga tidak terima ketika Akhyar Nasution yang ingin maju Pilkada Medan disebut berburu kekuasaan. "Apakah Akhyar berburu kekuasaan, jawabannya tidak. Faktanya Akhyar ingin melawan kekuasaan dan kerakusan dan kesombongan yang terjadi, makanya Akhyar bertekad maju hingga hari ini," bebernya.