Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ekonomi Indonesia mengalami tekanan di kuartal II tahun ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia kuartal II tercatat minus 5,3% dibanding kuartal II tahun sebelumnya. Apa dampaknya ke sektor migas?
Plt Direktur Jenderal Migas Ego Syahrial mengaku belum mempelajari secara detil data tersebut. Meski begitu, dia mengatakan, terpenting ialah menjaga jangan sampai terjadi pemutusan hubungan kerja di hulu migas.
"Yang terpenting adalah di industri hulu migas, kita berusaha sekuat mungkin agar tidak terjadi adanya pemotongan hubungan kerja. Ini yang terus harus kita pertahankan," katanya dalam teleconference, Rabu (4/8/2020)
Dia melanjutkan, virus Corona memang memberikan dampak besar sektor migas. Perusahaan-perusahaan besar, kata dia, memotong belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar 30%.
"Dampaknya sudah jelas, bahwa dampak COVID industri migas capital sangat tinggi, dampak COVID seluruh company besar itu memotong capex hingga 30% tentunya berdampak kepada iklim investasi," terangnya.
Meski demikian, dia mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk mendorong perekonomian. Dia juga menuturkan, sinyal pemulihan sudah tampak tercermin dari harga minyak.
"Memang sudah tanda-tanda indikasi awal ICP mulai bergerak kita kan nggak terlalu jauh, Brent sudah US$ 40 semakin lama semakin baik," terangnya.(dtf)