Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Aturan degradasi di kompetisi Shopee Liga 1 2020 mau dihapuskan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi. Hal itu bukan tanpa alasan, salah satunya adalah untuk berjaga-jaga jika ada pemain positif COVID-19.
Rencana menghapus degradasi menjadi salah satu regulasi baru yang diusulkan ke PSSI. Ada enam aturan baru lainnya yang juga diharapkan akan diterapkan di lanjutan Shopee Liga 1 2020.
Asas keadilan menjadi alasan utama wacana penghapusan degradasi dari Shopee Liga 1 2020. Jadi, klub diharapkan tak akan protes andai kekuatannya berkurang saat salah satu pemainnya atau positif terkena virus corona.
"Karena melihat kondisi COVID-19 ini, kami harus fair juga takutnya ada salah satu klub yang tidak full tim," kata Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita kepada wartawan.
"Kami lihat liga di luar juga menerapkan tanpa degradasi ya. Ada, juga yang bertanya kenapa (tanpa degradasi), jadi konyol kalau tidak ada degradasi," ujarnya menambahkan soal penghapusan degradasi di Shopee Liga 1 2020.
Shopee Liga 1 2020 bukan satu-satunya kompetisi yang menghapus sistem degradasi akibat pandemi virus corona. J1 League 2020 atau kompetisi kasta tertinggi di Jepang sudah lebih dulu menerapkan hal itu.
Namun, Liga Jepang sangat terbuka dengan hasil tes yang mereka lakukan ke klub. Misalnya, saat mengumumkan ada dua nama pemain Nagoya Grampus yang positif COVID-19. Pertandingan Nagoya melawan Sanfrecce Hiroshima pun diputuskan ditunda. Laga tersebut seharusnya digelar markas di markas Sanfrecce Hiroshima pada 26 Juli lalu. dtc