Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - London - Mesut Oezil dikecam usai menolak pemotongan gaji karena krisis finansial Arsenal akibat pandemi virus corona. Oezil bukannya tidak mau membantu Arsenal.
The Gunners terdampak pandemi virus corona sehingga mengambil langkah untuk memotong gaji pemain-pemainnya sebesar 12,5%. Hal itu dengan maksud agar Arsenal masih bisa mempertahankan gaji pegawai klub lainnya. Namun, pada pekan lalu Arsenal justru memberhentikan 55 pekerja yang memicu kekecewaan dari sebagian besar pemainnya.
Oezil menerima gaji GBP 350.000 (Rp 6,79 miliar) per pekan, yang menjadikan dia sebagai pemain berbayaran tertinggi di Arsenal. Namun, Oezil menjadi salah satu pemain yang menolak kebijakan pemangkasan gaji itu. Sikap yang kemudian membuat bintang sepakbola Jerman itu dikritik.
Namun, toh penolakan Mesut Oezil bukan tanpa sebab karena Arsenal tidak memberikan penjelasan yang cukup mengapa langkah itu mesti dilakukan.
"Sebagai pemain, kami semua ingin berkontribusi kok, tapi kami kan perlu informasi lebih banyak dan banyak pertanyaan yang tidak terjawab," ungkap Oezil kepada the Athletic. "Semua pemain tidak masalah kalau gaji ditangguhkan padahal ada banyak ketidakpastian - aku bahkan akan setuju untuk mengambil bagian yang lebih besar - dan kemudian potongan kalau memang diperlukan ketika prospek sepakbola dan keuangan lebih jelas. Tapi kami tak diberi banyak waktu tanpa konsultasi yang tepat."
"Bagi siapapun di situasi ini, Anda berhak untuk mengetahui segalanya, untuk memahami mengapa hal itu terjadi dan di mana uangnya mengalir. Tapi kami tidak mendapatkan jawaban rinci, kami cuma harus memberikan keputusan. Itu terlalu cepat untuk sesuatu yang penting seperti itu dan ada tekanan yang besar."
"Itu tidak adil, terutama untuk pemain-pemain muda dan aku menolak. Aku punya bayi di rumah dan memiliki banyak komitmen kepada keluargaku di sini, di Turki, dan di Jerman - untuk yayasan-yayasanku juga, dan juga sebuah proyek baru yang kami mulai untuk membantu orang-orang di London yang murni dari hatiku dan tidak dipublikasikan," sambung pemilik medali juara dunia itu.
"Orang-orang yang kenal aku tahu betul bahwa aku tidak pelit, dan sejauh yang kusadari, aku bukan satu-satunya pemain yang menolak pemotongan gaji, tapi hanya namaku yang disebut. Kurasa hal itu karena orangnya adalah aku dan orang-orang mencoba menghancurkan aku selama dua tahun ini, membuatku tidak bahagia, mendorong sebuah agenda yang mereka harapkan akan membuat suporter membenciku dan menggambarkan kenyataan yang tidak benar," sembur Mesut Oezil.
Oezil cuma bermain di 23 pertandingan Arsenal dengan sumbangan satu gol dan tiga assist di sepanjang 2019/2020. Terakhir kali Oezil bermain saat Meriam London menang 1-0 atas West Ham di Liga Inggris sebelum lockdown pada Maret silam. Dia mengira penolakan pemangkasan gajinya ada hubungannya dengan statistiknya di lapangan.
"Mungkin keputusan itu berimbas pada kesempatanku di lapangan, aku tidak tahu. Tapi aku tidak takut untuk membela apa yang kuanggap benar, dan ketika Anda melihat apa yang terjadi dengan banyak pekerjaan di klub, mungkin aku sudah benar," sengat Mesut Oezil. dtc