Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Meninggalnya dr Daud Ginting SpPD FINASIM dan dr Edwin Parlindungan Marpaung SpOT, Minggu (30/08/2020) menambah jumlah dokter di Provinsi Sumatra Utara yang meninggal karena virus corona atau covid-19. Data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menunjukkan jumlah dokter di Indonesia yang gugur karena covid-19 di saat melaksanakan tugasnya menangani pasien covid-19 sebanyak 100 orang. Di Sumut sendiri jumlahnya 10 orang.
Sebagaimana diketahui, dr Daud Ginting SpPD FINASIM, spesialis penyakit dalam yang bertugas di RSU Pirngadi Medan, meninggal di RSU Martha Friska Multatuli Medan, Minggu (30/08/2020) pukul 02.00 WIB.
Sementara dr Edwin Parlindungan Marpaung SpOT, spesialis orthopaedi dan traumatologi yang bertugas di RS Siloam Hospital Dhirga Surya, RS Murni Teguh, RS Columbia Asia Medan, dan RS Methodis Medan, meninggal di RS Columbia Asia Medan, Minggu (30/8/2020) pukul 21.44 WIB.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menyampaikan salam duka atas meninggalnya 10 dokter dan sejumlah tenaga medis di Sumut karena terserang covid-19 saat menjalankan tugas penanganan pasien covid-19.
"Saya belasungkawa dengan kondisi dokter-dokter kita, aparat-aparat tenaga kesehatan kita. Kita akan evaluasi itu, dimana letaknya. Kenapa seperti itu," ujar Edy Rahmayadi menjawab wartawan di Pendopo Rumah Dinas, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (31/08/2020).
Mereka, kata Edy Rahmayadi, gugur karena menangani pasien covid-19. "Yang pastinya kan mereka-mereka ini yang menanganinya. Tetapi kenapa?, tapi bukan hanya Sumatra Utara ini, se-Indonesia, se-dunia. Karena dia yang melakukan perawatan pada pasien covid," ujar Edy.
BACA JUGA: Setelah dr Daud, Menyusul dr Edwin Parlindungan Marpaung meninggal karena Covid-19
Selama ini karena dokter-dokter yang meninggal itu cenderung terjadi di rumah sakit-rumah sakit di luar yang menangani covid, Gubernur Edy mengakui tidak bisa terlalu jauh mencampurinya.
"Iya kita doakan, saya belasungkawa. Tapi kita lakukan evaluasi ke depan tidak seperti itu. Dan itu lebih cenderung di rumah sakit-rumah sakit di luar yang menangani covid. Sehingga memang tidak bisa juga terlalu jauh gubernur untuk menanganinya," kata Edy.
Lebih lanjut ia mengharapkan agar para tenaga medis terus bersemangat menjalankan tugasnya menangani pasien covid. Tak lupa ia juga berpesan agar selalu waspada akan penularan covid-19. "Kalau tidak dokter yang menangani, kan nggak mungkin tukang bengkel yang nangani orang sakit," ketus Edy.
Sebagaimana yang sudah diputuskan sebelumnya oleh pemerintah, setiap tenaga kesehatan yang meninggal dalam tugasnya menanangi covid, mendapat santunan dari negara.