Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemerintah Provinsi Sumatra Utara telah me-refocusing anggaran Rp 500 miliar untuk dialokasikan pada penanganan covid-19 tahap II di Sumut, yakni mulai Juli-September 2020.
Sisa masa penyerapan refocusing anggaran tahap II tinggal sebulan lagi. Namun sejauh ini, Pemprov Sumut masih belum mengalokasikan bantuan untuk warga Sumut yang kesulitan karena terdampak pandemi covid-19.
Jangan lama kali Pak Gubernur!. Mungkin itulah ungkapan mewakili masyarakat terdampak covid-19 di Sumut, yang sejatinya sangat berharap disalurkannya bantuan covid-19 tahap II itu.
Lalu apa tanggapan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi?. Menjawab wartawan di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Edy Rahmayadi mengatakan belum bisa menyalurkannya.
Sebab Pemprov Sumut maupun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, kata Gubernur Edy, masih akan mematangkan jenis, bentuk dan besaran bantuan yang akan diberikan.
Namun kata Edy, alokasi bantuan covid tahap II lebih diutamakan kepada penggerak atau stimulus perekonomian masyarakat, seperti koperasi, UMKM, usaha pertanian, peternakan, dan sektor produktif lainnya.
"Kita berharap memang di tahap kedua ini masyarakat tidak hanya sekedar menerima bantuan saja. Namun, bantuan tersebut dapat dikembangkan dan menjadi penghasilan baru oleh masyarakat," kata Edy.
Ia menambahkan perlu pembahasan lebih lanjut agar bantuan nantinya tidak salah sasaran. "Harus di bahas, kalau bersifat konsumtif, ya begitu terus, makanya harus produktif. Sehingga berkembang," ujarnya.
Secara terpisah, Plt Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Ismael Sinaga, mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk percepatan realisasi APBD 2020. Hal itu penting dalam upaya percepatan pembangunan daerah dan penanganan pandemi covid-19 di Sumut.
"Jadi kita memang harapkan pada masa pandemi ini, pemerintah baik itu provinsi maupun kabupaten/kota, mencari cara bagaimana supaya pendapatan daerah bisa kita dimaksimalkan, antara lain dengan mengoptimalkan pelayanan atau pendapatan daerah berbasis daring," kata Ismael.
Sementara dari sisi belanja daerah, kata Ismael, Gubernur Edy Rahmayadi memberi arahan agar kegiatan Pemprov Sumut di tahun 2020 dilakukan percepatan. Sehingga bisa menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi Sumut di kuartal III.
"Kita sedang mendorong supaya belanja terkait stimulus ekonomi dan kesehatan bisa dilakukan secara efektif, apakah itu melalui belanja yang dilakukan oleh OPD kita, maupun belanja tidak terduga dalam penanganan covid. Maka itu kita dorong terealisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," kata Ismael.
Sebagamana diketahui, realisasi APBD Sumut hingga Juli 2020 bergerak positif. Total pendapatan mencapai Rp 5,706 triliun atau 43,81% dan total belanja mencapai Rp 4,477 triliun atau 34,02%. Namun Ismael mengatakan ada kendala yang mempengaruhi realisasi APBD yakni pandemi covid-19.
"Covid-19 itu berpengaruh dari sisi pendapatan, misalnya saja penerimaan kita itu kan dari Samsat. Pada awal pandemi ada Samsat di beberapa titik yang kurangi intensitasnya guna menghindari terjadi kerumunan, tapi saat adaptasi baru ini sudah kita mulai buka dengan protokol kesehatan," kata Ismael.