Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Barcelona - Barcelona saat ini berusaha mati-matian mempertahankan Lionel Messi. Namun, ada saran agar Blaugrana bisa kembali bangkit jika melepasnya secepatnya.
Messi sedang mendesak kepindahannya dari Barcelona pada musim panas ini. Pemain Argentina itu ingin hengkang, setelah melewatkan musim 2019/2020 tanpa trofi.
Messi sendiri telah menjadi ikon klub, setelah 19 tahun lamanya memperkuat Barcelona. Rentetan prestasi di klub dan individu, termasuk 6 Ballon d'Or, berhasil diraihnya.
Sejauh ini, kesulitan Messi untuk hengkang adalah terkait klausulnya. Barcelona berupaya mempertahankannya dengan nilai klausul pelepasan (buy out clause) senilai 700 juta euro, atau Rp 12 triliun.
Namun, Messi sendiri kabarnya punya klausul istimewa di Barcelona. La Pulga punya hak untuk meninggalkan klub di tiap akhir musim, hingga periode kontraknya berakhir pada 2021.
Mantan pelatih dan direktur olahraga Real Madrid, Jorge Valdano, mengomentari situasi Barcelona terkait ancaman kepergian Messi. Ia menilai raksasa Catalan itu bisa cepat bangkit jika melepas Messi secepatnya.
Ya, Barcelona memang kesulitan berbicara banyak di ajang internasional. Hanya gelar domestik diraih, sementara di Liga Champions, Messi dkk selalu kesulitan. Terakhir, mereka pun dibantai 2-8 oleh Bayern Munich di perempatfinal Liga Champions.
"Entah dia pergi ke klub lain atau kembali ke rumah, yang pasti dia telah meninggalkan Barcelona. Saya tidak ragu tentang itu," kata Valdano kepada El Transistor, yang dilansir Marca.
"Semakin cepat Barcelona menerima kenyataan mereka akan kehilangan pemain terbaiknya, semakin cepat mereka bisa fokus membangun kembali klub mereka."
"Di usia 33 tahun, dia tidak bisa lagi menyeret Barcelona keluar dari situasi sendirian. Tapi, dia ingin terus menjadi Lionel Messi," tambahnya.
Valdano, yang juga berasal dari Argentina, membandingkan situasi saat ini dengan situasi yang membuat Messi pensiun sementara dari Timnas Argentina. Ia menilai ada perbedaan.
"Situasinya sangat berbeda, karena tidak ada kesepakatan kontrak ketika Lionel meninggalkan Albiceleste. Saya tidak tahu berapa lama saga ini bisa berlanjut, tapi semakin lama berlangsung, semakin beracun bagi semua orang yang terlibat," katanya. dtc