Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) melakukan survei terbaru terkait kondisi terkini pandemi virus Corona (COVID-19). Dari hasil survei ini diketahui, masyarakat lebih memprioritaskan penyelesaian masalah pandemi Corona dari sisi kesehatan dibandingkan dari sisi ekonomi.
Survei ini dilaksanakan secara wawancara tatap muka dengan mekanisme home visit pada 18 Agustus-6 September 2020 kepada 1.200 responden yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia. Setiap wawancara tatap muka dalam survei ini dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan: menggunakan masker, menjaga jarak 1,5 meter, menggunakan sanitizer dan tanpa kontak fisik.
"Hasil survei yang menyatakan bahwa kesehatan lebih penting daripada ekonomi ini mempertegas hasil survei sebelumnya yang sudah dilakukan pada Juni 2020 lalu. Hasil survei tersebut menyatakan sebanyak 63,4% responden juga memilih kesehatan daripada ekonomi," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo dalam keterangan tertulis, Senin (14/9/2020).
Menurut Kunto, ada peningkatan persepsi terhadap pentingnya kesehatan sebanyak 11% dalam rentang waktu Juni hingga September. Terkait urusan ekonomi, hanya 27,2% responden yang menyatakan bahwa penghasilan mereka lebih buruk dibandingkan sebelum pemberlakuan kebiasaan baru.
Dari hasil survei ini diketahui, 47,1% responden menyatakan tidak ada yang berubah dari penghasilan mereka. Kemudian sebanyak 25,2% menyatakan bahwa penghasilan mereka justru lebih baik setelah pemberlakuan kebiasaan baru. Kunto juga mengungkap soal kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan pada masa pandemi.
"Kesadaran akan pentingnya kesehatan juga berbanding lurus dengan persepsi kepercayaan yang rendah bahwa masyarakat Indonesia kebal terhadap COVID-19. Hanya 31,8% responden yang menjawab bahwa mereka percaya Masyarakat Indonesia kebal terhadap COVID-19," tuturnya.
Menurut Kunto, jumlah tersebut memang naik dari angka sebelumnya yaitu 31,3% pada bulan Juni lalu. Hanya saja kenaikan tersebut tidak signifikan jika dibandingkan dengan hasil Survei Persepsi Publik Indonesia tentang Virus Corona yang juga diselenggarakan oleh KedaiKOPI yaitu pada 3-4 Maret 2020.
"Jumlah responden yang percaya Masyarakat Indonesia kebal terhadap COVID-19 pada bulan Maret lalu sebesar 42,1%," terang Kunto.
KedaiKOPI juga mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pembuatan vaksin Merah Putih oleh pemerintah Indonesia. Mayoritas masyarakat menyambut baik pembuatan vaksin Corona dalam negeri itu.
"Usaha Pemerintah mengenai pembuatan vaksin untuk COVID-19 ini mendapatkan tanggapan yang positif dari responden. Sebanyak 65,2% menyatakan bahwa mereka percaya pemerintah akan menemukan vaksin COVID-19 ini," jelas Kunto.
"Kepercayaan yang tinggi tersebut juga berimbas kepada optimisme responden terhadap vaksin lokal yang dikembangkan pemerintah yaitu Vaksin Merah Putih. Sebanyak 70,1% merasa optimis terhadap vaksin lokal tersebut," imbuhnya.
Kunto mengungkap, sebanyak 57% responden menyatakan ingin menggunakan vaksin Merah Putih. Per September ini, Vaksin Merah Putih masih dalam tahap pengembangan.
"Kepercayaan, optimisme, dan keinginan dari masyarakat yang tinggi terhadap vaksin merah putih seharusnya menjadi motivasi bagi pemerintah dalam mengembangkan vaksin ini tidak hanya secara cepat, namun juga tepat dan sesuai dengan kaidah etika yang sudah berlaku," sebut Kunto.
(dtc)