Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dinilai memiliki risiko yang rendah dalam penularan Covid-19, sektor pertanian menjadi tumpuan Sumatra Utara (Sumut) untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Karena itu, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk mengembangkan pertanian di masa pandemi Covid-19, sehingga bisa berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Sumut.
BI sendiri mencatat, ada 11 daerah di Sumut yang memiliki potensi besar untuk pengembangan pertanian dan turunannya yakni Langkat, Deliserdang, Asahan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Padanglawas Utara, Padanglawas, Tapanuli Selatan, Samosir, Mandailing Natal dan Nias Selatan.
"Untuk produk yang akan dikembangkan, tentunya harus sesuaikan dengan potensi di daerah tersebut. Karena itu potensi ini harus dibidik sehingga bisa menopang ekonomi Sumut di tengah pandemi Covid-19," kata Kepala BI Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, Rabu (16/9/2020).
Dicontohkan Wiwiek, Kabupaten Langkat, Mandailing Natal dan Deliserdang bisa mengembangkan tanaman padi. Kemudian untuk peternakan ayam dan kambing juga bisa dikembangkan di Deliserdang. Sedangkan peternakan sapi bisa dikembangkan di Asahan dan Langkat.
Selain pertanian, BI juga mendorong pengembangan industri pengolahan di Sumut di tengah pandemi Covid-19. Untuk sektor ini, ada 13 kabupaten/kota yang berpotensi.
Dari sisi pembiayaan oleh perbankan, serapan sektor pertanian di Sumut masih yang tertinggi. Ini juga mengindikasikan jika perbankan memang melihat sektor pertanian cukup menjanjikan, sehingga kredit macet atau non performing loan (NPL) tidak akan tinggi.
"Karena itu, sektor pertanian harus menjadi fokus Sumut saat ini. Paling utama karena risiko sektor ini paling rendah penularan Covid-19. Jadi daerah yang paling potensial diharapkan bisa memanfaatkan potensinya secara maksimal sehingga bisa berkontribusi terhadap perekonomian Sumut," kata Wiwiek.