Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pimpinan DPRD Medan telah memerintahkan Sekretariat DPRD Medan untuk melakukan pengecekan CCTV. Hal ini dilakukan dalam rangka mencari tahu siapa pelaku provokasi yang melemparkan batu dari atap gedung DPRD Medan ke arah demonstran penolak UU Omnibus Law Cipta Kerja
"Beredarnya video ada lemparan benda keras dari atas gedung DPRD Medan terhadap massa demontrasi, kita akan periksa cek lewat cctv," ujar Wakil Ketua DPRD Medan, Ihwan Ritonga, Jumat (9/10/2020).
Politikus Partai Gerindra ini meminta agar pelaku yang melempar batu dihukum atau diberikan sanksi tegas. "Tindakan tersebut kita anggap sebagai salah satu provokasi," urainya.
Seperti diberitakan, massa penolak UU Cipta Kerja dari kalangan pelajar dan mahasiswa mendapat lemparan batu dari atap gedung DPRD Kota Medan.
Tidak jelas siapa pelaku yang melemparkan batu itu. Namun, berdasarkan video yang beredar disebut bahwa yang melakukan aksi pelemparan adalah polisi. "Polisi melempar," kata seorang pria dalam video yang dilihat, Kamis (8/10/2020).
Seperti diketahui aksi demonstrasi Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja Berujung aksi anarkis. Massa melakukan pelemparan batu dan kayu ke arah polisi. Sejumlah polisi yang berjaga ikut menjadi korban dan terkena lemparan batu atau kayu hingga terluka. Melihat masa yang semakin anarkis polisi tidak tinggal diam, dengan mobil water canon dan gas air mata polisi mencoba membubarkan massa.