Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. DPD Partai Gerindra Sumut akan memanggil Ketua DPC Partai Gerindra Medan, Ihwan Ritonga terkait jebloknya perolehan suara dan kursi di DPRD Medan pada Pemilu 2024.
Kursi Gerindra di DPRD Medan amblas dari 10 pada Pemilu 2019 menjadi hanya 6 kursi pada Pemilu 2024. Terjadi penurunan drastis hingga 40%.
Selain Ihwan Ritonga, DPD Gerindra Sumut juga akan memanggil para ketua DPC kabupaten/kota lainnya. Karena penurunan suara dan kursi tidak hanya terjadi di Medan, tetapi di sejumlah daerah lainnya.
Kapan pemanggilan itu dilakukan, DPD Gerindra Sumut masih menunggu selesainya tahapan berjenjang hasil Pemilu 2024 oleh KPU hingga pengumuman pada 20 Maret nanti.
"Ya, saat ini memang Partai Gerindra tengah menunggu tahapan berjenjang hasil pemilu hingga nanti diumumkan KPU Medan pada 20 Maret manti. Tapi, memang, merosotnya perolehan suara Gerindra ini akan menjadi evaluasi menyeluruh setelah pengumuman oleh KPU, " kata Sekretaris DPD Gerindra Sumut, Sugiat Santoso menjawab medanbisnisdaily.com, Minggu (17/03/2024).
Sugiat Santosi mengatakan, Gerindra Sumut mencatat bahwa penurunan jumlah kursi dan perolehan suara hampir di seluruh kabupaten/kota, termasuk Medan.
Mungkin, katanya, bahwa penurunan kursi di Sumut termasuk Medan terjadi akibat para kader terlalu bersemangat untuk memenangkan pasangan 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sehingga lupa untuk memenangkan Pileg.
Asumsi kedua, katanya, turunnya suara dan kursi Gerindra di Sumut dan khususnya di Medan, karena memang tidak adanya kader Gerindra yang saat ini menjabat kepala daerah.
"Ini kan asumsi, bisa mungkin karena kita (Gerindra) tak mempunyai kader yang jabat kepala daerah, makanya suara kita menurun," katanya lagi.
Ditanya soal merosotnya kursi Gerindra di DPRD Medan akibat ketidakmampuan Ihwan Ritonga dalam mengelola partai, Sugiat secara tegas belum bisa memberikan penilaian terhadap kinerja Ihwan Ritonga terkait penurunan kursi di Medan.
"Saya belum bisa menilai itu, karena kan kami belum melakukan evaluasi. Mungkin habis Lebaran akan panggil Ihwan Ritonga dan juga ketua DPC kabupaten/kota lainnya," kata mantan Ketua KNPI Sumut ini.
Caleh terpilih DPR RI dari Dapil Sumut III dengan raihan 58.227 suara ini menyebutkan, adanya riak-riak kecil di tubuh Gerindra Medan terkait penurunan kursi DPRD adalah hal biasa dalam sebuah roda kepartaian.
Namun, Sugiat mengingatkan kepada seluruh kader Gerindra untuk tidak menilai penurunan kursi Gerindra merupakan kesalahan personal.
"Ini semua akan jadi catatan dan bahan evaluasi Gerindra. Apalagi, setelah ini, ada momentum Pilkada serentak 2024. Jadi, nanti sekalian dalam evaluasi itu akan melakukan konsolidasi untuk Gerindra menghadapi momentum Pilkada serentak itu," katanya.
Menurutnya juga bahwa dengan evaluasi hasil pemilu juga akan mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi penyebab merosotnya suara Gerindra di Sumut dan Medan khususnya.
"Faktor faktor apa nantinya akan dibahas dalam evaluasi itu. Apa karena faktor Internal atau Xternal itu akan bahan evaluasi kita," tandasnya.
BACA JUGA: Tok! Hasil Pleno Terbuka KPU: PDIP Jawara Pemilu Raih 9 Kursi, Inilah 50 Caleg Terpilih DPRD Medan
Dan dari hasil itu juga, katanya, apakah nanti Gerindra akan mengusung kader atau di luar kader pada Pilkada serentak.
"Itu baru tahu setelah kita lakukan evaluasi dulu," tutupnya.
Mantan Ketua DPC Partai Gerindra Medan, Bobby Octavianus Zulkarnain mengaku prihatin dan kecewa atas jebloknya perolehan suara dan kursi partainya di Medan.
Bobby yang pernah 'menukangi' DPC Gerindra Medan sejak 2013 hingga 2020 mengaku bahwa apa yang terjadi di Gerindra Medan saat ini harus disikapi serius oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sumut.
"Kita sangat prihatin dengan kondisi merosotnya suara Gerindra di Pemilu, dan Gerindra juga harus kehilangan 4 kursi hasil perolehan 2019 lalu," Bobby yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sumut kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (16/3/2024).
Seharusnya, kata Bobby, dengan menangnya Prabowo Subianto, berdampak positif bagi Gerindra Medan.
"Justru, sangat disayangkan sekali, Prabowo-Gibran menang, tapi suara Gerindra 'nyungsep'," sesalnya.
BACA JUGA: Golkar 22 Kursi, PDIP 21, Gerindra 13, Inilah Daftar 100 Caleg Terpilih DPRD Sumut 2024-2029
Bobby mengaku sangat kecewa dengan penurunan suara Gerindra di Medan.
Sebab, katanya, bukan merasa ia paling besar dan berjasa.Tapi, dirinya lah yang turut andil membesarkan Gerindra dari semulanya Gerindra tidak memiliki kursi di DPRD Medan.
"Saya tak merasa paling besar dan merasa paling berjasa.Tapi, saya adalah orang yang turut andil besarkan Gerindra di Medan.Dari awalnya 2013 saya diberi amanah memegang partai Gerindra di Medan.Kursi Gerindra tak ada, 2014 jadi 6 kursi lalu 2019 jadi 10," tegasnya.
Namun, dengan fakta bahwa di Pemilu 2024 ini suara Gerindra melorot jauh, adalah bentuk keprihatinan Gerindra.
"Termasuk saya. Saya sangat sedih dan prihatin atas kondisinya," katanya.