Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Terjangan banjir air laut (rob) yang melanda warga Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan terus merambah ke permukimam warga Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Marelan menambah menderitaan warga di dua kawasan pesisir di wilayah utara Kota Medan tersebut, Senin (19/10/2030) dinihari.
Banjir rob bukan hanya merendam pemukiman warga, tetapi sejumlah fasilas umum seperti jalan raya, Puskesmas dan sejumlah perkantor tampak dimasuki air berasa asin tersebut. Agusleo, warga Young Panah Hijau, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan kepada medanbisnisdaily.com, mengatakan, jalan raya yang berada di sisi Sungai Deli sebelah Utara, Senin dini hari bagaikan anak sungai yang berarus, sementara permukiman warga di yang dihuni oleh ribuan warga, khawatir terhadap datangnya banjir rob pada dinihari tersebut dan berusaha menyelamatkan barang-barang perabotan yang mudah terjamah air.
"Kami ini memang warga pesisir yang kerap menghadapi pasang surut air laut, tetapi dalam kondisi banjir rob yang terjadi dinihari warga juga semakin panik, karena harus mengangkat barang untuk diselamatkan agar tidak terendam air yang datangnya dari laut tersebut," kata pemerhati masalah sosial itu.
Ironisnya, ujar Agusleo, belum ada lembaga yang bisa memprediksi datangnya banjir rob maupun ketinggian air, sehingga warga yang bermukim di kawassn pesisir tidak mengetahui kapan waktu terjadi banjir rob tersebut.
Terpisah, Nursidin (56) tokoh masyarakat di Kelurahan Belawan Bahagia, mengatakan, kawasan kawasan yang kerap diterjang banjir rob adalah Kelurshan Belawsn Bahagia. Warga di kawasan padat pemukiman penduduk ini, Senin dinihari terpaksa terpaksa harus bekerja keras mengangkat barang-barang berharga seperti perabotan rumah tangga ke lokadi yang lebih tinggi agar tidak terjamah oleh air.
Aktivis lingkungan ini menduga, dratisnya banjir rob menerpa kawasan pesisir di Belawan maupun Labuhan Deli, Medan Marelan, karena adanya penimbunan alur laut oleh Pelindo 1 maupun penimbunan kawasan resapan air yang diperuntukkan bagi pembangunan gudang dan tangki timbun.
"Kita melihat, dalam dua tahun terakhir ini Pelindo 1 gencar-gencarnya melakukan reklamasi untuk perpanjangan dermaga peti kemas, terus dilanjutkan dengan rencana pembangunan tangki timbun di Jalan Indrapura Belawan, se pertinya Pelindo 1 sebagai BUMN terkemuka di Infonesia memperhatikan dampak sosial dan lingkungan yang dihadapi warga pesisir yang belakangan ini kerap diterjang banjir rob " ujar Nursidin.
VP Public Relation Pelindo 1, Fiona Sari Utami yang berusaha dikonfirmasi medanbisnisdaily.com, tidak berhasil mendapatkan informasi terkai tudingan warga tersebut. Keterangan diperoleh, juru bicara yang membawahi 28 pelabuhan di Aceh, Sumut, Riau dan Riau Kepulauan itu enggan menjawab pertanyaan wartawan akhir-akhir ini, karena Pelindo 1 kerap dituding sebagai sumber penyebab terjadinya banjir rob.