Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Tepat setahun lalu, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024. Berikut adalah perjalanan setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, dirangkum dalam 20 poin.
Berdasarkan catatan pemberitaan hingga Selasa (20/10/2020), banyak hal yang telah terjadi selama setahun ini. Pandemi Covid-19 dan demonstrasi menjadi catatan paling dominan.
Mundur ke belakang, demonstrasi mahasiswa menolak sederet rancangan undang-undang (RUU) dan pelemahan KPK terjadi sejak sebulan sebelum hari pelantikan Jokowi-Ma'ruf. Ada pula demo-demo soal isu Papua. Demo-demo di berbagai daerah itu banyak yang berujung kerusuhan, bahkan menimbulkan korban jiwa.
Jokowi-Ma'ruf Amin dilantik pada 20 Oktober 2019. Dalam acara pelantikan pada Sidang Paripurna MPR di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jokowi-Ma'ruf mengucap sumpah untuk menunaikan kewajibannya.
Selanjutnya, berbagai dinamika politik dan pemerintahan terjadi. Indonesia juga kedatangan 'tamu' yang mengejutkan, yakni virus Corona yang bikin repot semuanya.
Berikut adalah perjalanan setahun Jokowi-Ma'ruf:
1. Merangkul Prabowo
Presiden Jokowi menunjuk rivalnya di Pilpres, Prabowo Subianto, menjadi Menteri Pertahanan. Dirangkul Jokowi, Prabowo bersedia untuk "bekerja sekeras mungkin untuk mencapai sasaran", begitulah yang dia katakan usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Jakarta, pada 21 Oktober 2019.
"Selamat pagi, Pak. Saya kira tugas beliau saya tidak usah menyampaikan, beliau lebih tahu daripada saya," sapa Jokowi ketika memperkenalkan para menterinya, pada 23 Oktober 2019.
Saat itu, Jokowi memperkenalkan susunan kabinetnya, dia namakan sebagai Kabinet Indonesia Maju. Sejumlah nama lama dipertahankan, ada pula nama baru, seperti politikus Partai Gerindra Edhy Prabowo yang menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.
2. Ahok jadi Komut Pertamina
Teman lama Jokowi semasa di Balai Kota Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menjadi Komisaris Utama Pertamina. Meski begitu, mantan Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta itu tetap ikut proses seleksi.
"Kita tahu kinerjanya Pak Ahok," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, 14 November 2019.
Pemilihan bos Pertamina tidak bisa sembarangan, namun harus melalui sidang Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai Presiden RI. Ahok sah menjadi Komut Pertamina pada 25 November 2019.
3. Jokowi menjadi Asian of The Year
Oleh THe Straits Times Singapura, Jokowi dinobatkan sebagai Asian of The Year 2019. Wajah Jokowi terpampang di halaman depan dengan keterangan 'respected leader at home and abroad'.
"Terima kasih. Ini kehormatan bukan untuk saya semata-mata, tapi untuk Indonesia," kata Jokowi lewat Instagram, 5 Desember 2019.
4. Terungkapnya kasus Novel Baswedan
Peristiwa penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan memang sudah terjadi pada 17 April 2017. Namun, kasusnya berlarut-larut. Jokowi memerintahkan para penegak hukum bekerja cepat mengungkap pelakunya.
"Saya bilang secepatnya diumumkan. Siapa (pelaku)," ujar Jokowi di Hotel Mulia, Jalan Asia Afrika, Tanah Abang, 10 Desember 2019. "Saya tidak berbicara masalah bulan. Kalau sudah saya bilang secepatnya, berarti dalam waktu harian," kata Jokowi.
26 Desember 2019, polisi menyatakan berhasil mengamankan pelaku penyerangan, yakni Ronny Bugis dan Rahmat Kadir. Keduanya kemudian dijatuhi hukuman 2 tahun dan 1,5 tahun bui.
5. Usir kapal China di Natuna
Isu geopolitik ini menjadi pembuka tahun 2020. Kapal-kapal China memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di laut Natuna. Kementerian Luar Negeri China bersikukuh kapal mereka sah berada di wilayah itu.
Jokowi turun tangan. Dia berkunjung ke Natuna, 8 Januari 2020. "Hari ini saya ingin memastikan dan memberitahukan bahwa Kepulauan Natuna adalah teritorial kita yang masuk dalam wilayah NKRI," kata Jokowi, dilansir Antara.
Sehari berselang, kapal-kapal China di Natuna dilaporkan keluar dari ZEE. "Saya kira kunjungan Bapak Presiden ke Natuna merupakan pesan dari pemerintah kita kepada Beijing," kata Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, 9 Januari.
6. Keluarga Jokowi, Ma'ruf dan Prabowo Maju Pilkada
Setidaknya ada dua nama terkemuka dari keluarga Jokowi yang maju ke Pilkada 2020, yakni putranya bernama Gibran Rakabuming Raka di Solo dan menantunya bernama Bobby Nasution di Medan. Isu pembangunan politik dinasti Jokowi muncul.
"Dinasti itu dinasti gimana. Ini yang menentukan itu rakyat. Semuanya mempunyai hak untuk dipilih dan memilih," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/1) lalu.
Wapres KH Ma'ruf Amin juga kena isu serupa. Putrinya bernama Siti Nur Azizah maju di Pilkada Tangerang Selatan. "Pasti kalau kita pamit sama orang tua kan biasa, yang pasti orang tua mendukung," kata Siti Nur Azizah, 16 September 2019 silam.
Ada pula keponakan Menhan Prabowo yakni Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang maju di Pilkada Kota Tangerang Selatan. Di Pilbup Kediri, ada putra dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung bernama Hanandhito Himawan Pramono yang maju ke arena kontestasi.
7. Tolak kepulangan kombatan ISIS
Jokowi tegas menolak kepulangan petempur ISIS ke Indonesia. Sikap ini demi melindungi ratusan juta penduduk Indonesia dari gangguan keamanan. Jokowi meminta 689 orang kombatan ISIS asal Indonesia diidentifikasi supaya bisa dicegah masuk Indonesia.
"Saya kira kemarin sudah disampaikan bahwa pemerintah punya tanggung jawab keamanan terhadap 267 juta penduduk Indonesia, itu yang kita utamakan. Oleh sebab itu, pemerintah tidak memiliki rencana untuk memulangkan orang-orang yang ada di sana, ISIS eks WNI," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (12/2).
Ma'ruf Amin, di kesempatan terpisah, menganalogikan pemulangan para WNI eks ISIS itu dengan penularan virus Corona yang tengah ramai jadi perbincangan dunia. "Tentu kita pertama tidak ingin mereka yang sudah, apa ya namanya, terjangkit, terpapar radikalisme itu tentu kalau dikembalikan apakah melakukan penularan atau tidak," kata Ma'ruf, Rabu (5/2) lalu.