Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Manchester - Ole Gunnar Solskjaer heran dengan keputusan Premier League menolak jatah lima kali pergantian pemain. Padahal pemain bertumbangan karena padatnya jadwal.
Setelah liga digulirkan lagi usai pandemi virus corona Juni lalu, Premier League saat itu mengizinkan adanya lima pergantian pemain. Tiga kali bebas dilakukan kapan saja dan dua kali hanya boleh di jeda babak.
Hal itu dilakukan karena saat itu 10-11 pertandingan dipadatkan hanya dalam rentang kurang dari dua bulan, agar musim 2019/2021 bisa selesai.
Namun, pada bulan Agustus kemarin, tim-tim Premier League kembali mengadakan rapat untuk persiapan musim lalu. Sayangnya pergantian lima pemain ini tidak dilanjutkan karena banyak klub menentangnya.
Klub-klub yang menentang disebut banyak berasal dari luar 10 besar yang tak bermain di Eropa. Sementara ini jadi kerugian untuk klub-klub besar yang punya jadwal padat.
Nah, dengan padatnya jadwal hingga akhir tahun ini, sudah banyak klub yang kehilangan para pemainnya bergantian karena cedera. Maka penolakan terhadap usul lima pergantian pemain diperdebatkan lagi.
"Saya tidak mengerti dan tidak habis pikir kenapa mereka menentangnya. Kita harus lihat para pemain dan musim ini begitu melelahkan," ujar Solskjaer di Daily Mail.
"Saya bisa lihat alasan klub-klub menentangnya, tapi jika Anda melihat lagi ke belakang dan berpikir soal kesehatan mental dan fisik para pemain ini, satu-satunya solusi adalah waktu istirahat yang lebih banyak," smbungnya.
"Kita sudah lihat banyak pemain yang cedera. Pep juga sudah bicara soal itu. Kami sebagai manajer dan juga tim medis selalu menjaga dan mengistirahatkan mereka. Saya 110 persen mendukung adanya lima pergantian pemain," tutup Ole Gunnar Solskjaer. dtc