Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Padangsdimpuan. Aplikasi Gojek yang beroperasi di Kota Padangsidimpuan kini tinggal kenangan. Pasalnya, sejak pertengahan Agustus 2020 aplikasi tersebut resmi tutup.
Ratusan pemilik akun gojek kini masih menantikan harapan aplikasi ini bisa difungsikan untuk menambah pundi-pindi kehidupan. "Masa pandemi ini sangat berdampak bagi kehidupan para pemilik akun, diperparah setalah aplikasi Gojek tutup. Kita berharap ada langkah baik dari pihak perusahan Gojek maupun pemerintah agar aplikasi Gojek kembali eksis di Kota Padangsidimpuan karena di tingkat provinsi dan daerah tertentu masih beroperasi," kata Ketua Komunitas Gojek Kota Salak (Gokolak) Kota Padangsidimpuan, Zonson Karo-karo kepada medanbisnisdaily.com, Senin (9/11/2020).
Menurut Zonson, alasan ditutupnya akun aplikasi Gojek di Kota Padangsidimpuan disebabkan menurunnya omzet dimasa pandemi Covid-19. Awalnya bisnis Gojek cukup menjanjikan sehingga ratusan pemilik akun atau pengemudi gojek mengaku ini pekerjaan yang cukup menjanjikan dan besar konstribusinya bagi ekonomi keluarga.
"Mohon maaf diparilmu tinggi awalnya ini pekerjaan cukup menjanjikan karena rata-rata bisa menghasilkan bersih Rp150.000/ harinya. Sehingga tutupnya akun gojek masih tanda tanya buat kita sendiri. Paling dimaklumi karena alasan omset yang menurun dimasa pandemi," kata Zonson.
Dijelaskan bahwa omset orderan pelanggan 500 per hari namun kini atau dimasa pandemi menurun menjadi rata-rata hanya berkisar 300 per hari. Alasan ini lantas yang membuat akun gojek tutup. Saat ini setelah akun gojek tutup banyak bermunculan aplikasi seperti "Ketabo", "Adope".