Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, mengkritik acara penyambutan Habib Rizieq Syihab di Petamburan, Jakarta Pusat. Ada kerumunan massa meski saat ini Jakarta berstatus pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi.
"PSBB tidak mampu mengatasi kerumunan orang di Petamburan, dan berpotensi tidak terkendalinya kasus (COVID-19)," kata Dicky dikutip CNNIndonesia.com, Selasa (10/11/2020).
Menurut Dicky, pemerintah seharusnya melarang acara penjemputan Habib Rizieq. Acara tersebut, menurut Dicky, berpotensi menularkan virus Corona (COVID-19).
"Setiap keramaian massa, apalagi tidak terkendali dan tidak mampu melakukan protokol kesehatan, harusnya dilarang," ujarnya.
Dia memberikan saran kepada pemerintah DKI Jakarta agar memberikan sanksi kepada pelanggar protokol kesehatan, sehingga kasus virus Corona tidak meningkat setelah acara penjemputan.
"Ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk meminimalkan munculnya klaster. Pertama, siapkan regulasi untuk membatasi mobilisasi, kemudian berikan sanksi yang tegas, tidak pilih-pilih apa pun jenis keramaiannya. Ketiga, ini mesti sangat menjadi PR, adalah strategi komunikasi risiko yang tepat," ucap Dicky.
"Sehingga mereka sadar bahwa situasi ini belum terkendali, COVID-19 masih bersama kita, trennya masih sangat memprihatinkan. Bukan hanya menyampaikan berita baik saja, tapi berita itu datangnya dari sisi positif dan negatif," sambungnya.
Seperti diketahui, Habib Rizieq pagi ini tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Imam besar FPI itu sempat menyapa penjemputnya dari atas mobil pukul 09.55 WIB.
Habib Rizieq meneriakkan takbir tiga kali dengan mengepalkan tangannya. Habib Rizieq juga meminta massa membukakan jalan untuknya.
"Allahu akbar!" kata Habib Rizieq.
Rizieq saat ini masih dalam perjalanan menuju Petamburan. Sudah banyak orang di Petamburan yang menunggu Rizieq pulang.(dtc)