Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Sebagai bagian dari tahapan kampanye, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Gunungsitoli akan menyelenggarakan debat publik pasangan calon (Paslon) pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gunungsitoli 2020. Debat publik yang hanya diikuti 1 Paslon ini lebih pada penajaman visi-misi.
Anggota KPU Kota Gunungsitoli, Heppy Suryani Harefa, Rabu (11/11/2020), mengungkapkan, rencana debat publik akan diselenggarakan pada 29 November 2020. Dia memastikan durasi debat berlangsung selama 90 menit sudah termasuk segmen iklan. Makanya lebih pada penajaman visi-misi Paslon.
Menyinggung mengenai panelis debat publik atas pemaparan visi misi Paslon Pilkada Kota Gunungsitoli, Ketua KPU setempat, Firman Novrianus Gea menolak memberitahu. Dengan alasan masih rahasia demi mejaga independensi panelis. Yang jelas, panelis sekitar 3 orang. Mereka berasal dari kalangan tokoh masyarakat, profesional dan akademisi.
Firman Novrianus Gea mengatakan, sesuai kesepakatan bersama Paslon, debat publik dilaksanakan hanya sekali saja pada 29 Nopember 2020.
Persiapan materi debat publik pun digelar KPU Kota Gunungsitoli melalui focus group discussion (FGD). Dengan melibatkan pimpinan organisasi, kemasyarakatan dan komunitas menyampaikan masukan terkait permasalahan di Kota Gunungsitoli, kemarin di de Pakker resto.
Pusat Kajian Perlindungan Anak (PKPA) misalnya, menyoroti ketimpangan pembangunan terutama perlindungan anak di desa dengan di kota Gunungsitoli. Sementara, masukan Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDi) Gunungsitoli, Sokhiatulo Harefa, pendidikan gratis, pertanian, dan kesehatan.
Ketua KPU Gunungsitoli menyatakan, masukan yang disampaikan pimpinan organisasi sebagai bahan kajian bersama para panelis untuk merumuskan materi debat penajaman visi misi Paslon nantinya.
Diberitahukannya, undangan pada saat iitu sangat terbatas. Hanya perwakilan dari denominasi gereja, organisasi kemasyarakatan, termasuk media beberapa saja. Mengingat pemilihan serentak 2020 ini dalam kondisi pandemi Covid-19.