Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Nias Utara. Pada debat publik perdana pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Nias Utara (Nisut), Senin (23/11/2020), di Hotel Osse'da Lotu, kedua Paslon saling serang terkait masalah air bersih. Dalam debat yang dipimpin Fatarisman Zalukhu itu, Paslon urut 2, Amizaro-Yusman, mengatakan, untuk menyelesaikan ketersediaan air, langkah utamanya adalah harus dilakukan pengambilan data, menginventaris masalah, membuat solusi dan terakhir melakukan pendampingan dan pengawasan berkala.
"Contoh di kota Lotu, jalur air bersih sebenarnya sudah ada. Tetapi permasalahannya karena pengelolaan tidak berpihak kepada masyarakat termasuk di Kecamatan Lahewa yang sudah 4 tahun tidak tuntas. Padahal UPTD dan anggarannya sudah tersedia. Tapi itulah kondisi di pemerintahan saat ini yang dipertanyakan masyarakat kenapa tidak diselesaikan.
Amizaro menegaskan, jika nantinya menang, masalah air bersih di Nias Utara tuntas dalam waktu 3-6 bulan.
Suasana mulai memanas ketika moderator meminta tanggapan paslon urut 1. "Apa yang disampaikan Paslon urut 2 itu memang benar, tapi terkait masalah pengairan di Lotu, kita juga perlu bijak karena untuk penanganan harus dilakukan dengan baik terutama mencari sumber air," kata Ingati.
Menurut Ingati, di Kecamatan Lahewa, Paslon urut 2 mungkin belum mengetahui pokok persoalan bahwa pipa-pipa di sana sudah pada rusak. Dan kalau pemipaan itu dibangun otomatis akan memerlukan biaya kurang lebih Rp 7 miliar. Jadi kalau tadi dikatakan akan tuntas dalam waktu 3 atau 6 bulan, itu juga bohong," tandasnya.
Menanggapi hal itu, Paslon urut 2 pun tidak tinggal diam. "Sayang sekali kalau mau jadi pemimpin tapi berpikir pesimis. Jadi apa peran pemerintah terhadap kebutuhan urgen di masyarakat kalau permasalahan sudah diketahui namun tidak diselesaikan. Sementara Pamsimas di sejumlan desa yang dibangun melalui program pusat, hingga kini tidak dapat dinikmati karena tidak berfungsi. Oleh karenanya menjadi pemimpin harus optimis dan siap memberi solusi," tegas Amzaro dan Yusman Zega.
Sebelumnya, Ketua KPU Nisut, Eforianus Harefa, dalam arahannya dikatakan, debat publik perdana ini merupakan metode kampanye yang bertujuan untuk menyeberbar luaskan profil pasangan calon sehingga dapat memudahkan masyatakat mengetahui program dan visi misi setiap Paslon kedepan.
Oleh karenanya, debat ini diharapkan dapat dilihat dan di didengarkan masyarakat sehingga pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang, dapat menentukan pilihan dengan baik.