Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pandemi COVID-19 yang masih membayangi dunia dan banyak konsumen masih waspada untuk mengunjungi toko. Pembatasan perjalanan juga akan memangkas jumlah turis kaya akan berbelanja pada Black Friday, atau sehari setelah Thanksgiving tepatnya Jumat 27 November.
Namun, pusat belanja di Tokyo, Jepang hingga New York, Amerika Serikat (AS) masih banyak yang tutup akibat lonjakan kasus. Meski sebagian toko meyakini untuk menjaga jarak sosial jika toko diizinkan dibuka.
Dikutip dari SCMP, Kamis (26/11/2020) seperti pusat belanja di Bond Street, London diketahui jumlah konsumen di sana anjlok sebab pusat belanja itu sangat bergantung dengan belanja turis kaya dan pekerja kantoran di sekitar London.
Direktur asosiasi Bond Street dan Mayfair, New West End, Katie Thomas mengatakan jumlah pembeli dan pengunjung makin menurun saat lockdown bulan ini. Toko-toko mulai dari merek mewah Cartier hingga Chanel saat ini masih tutup dan diizinkan kembali dibuka pada 3 Desember 2020.
Di tempat berbeda, melonjaknya kasus COVID-19 telah menyebabkan Prancis melakukan lockdown untuk kedua kalinya. Hal itu memaksa toko di pusat belanja Black Friday Champs-Elysées ditutup pada 30 Oktober.
Sebelum mengalami penurunan akibat COVID-19, Champs-Elysées telah menghadapi pergolakan selama beberapa tahun, termasuk serangan teror, pemogokan, kerusuhan setelah pertandingan sepak bola, dan kekerasan selama protes anti pemerintah baru-baru ini. Lockdown kedua kali ini akan menyebabkan sejumlah toko makin terpuruk.
Sementara di Tokyo, Ginza salah satu pusat perbelanjaan paling terkenal biasanya toko-toko mewah telah menghiasi toko dengan ornamen lampu dan harga barang. Tapi tahun ini banyak toko dan gedung yang gelap. Jepang masih memiliki kontrol ketat untuk mengizinkan turis masuk ke negara itu, yang berarti hanya sebagian kecil dari lalu lintas belanja anjlok.
Untuk mengatasi hal itu, Ketua Ginza Street Association Eriko Takezawa akan membagikan kupon belanja jika orang yang lewat jalan itu mau mencuci tangan.
Pusat belanja di Causeway Bay, Hong Kong juga masih tutup. Merek mewah seperti Tissot, Prada, dan Victoria's Secret terlihat masih tutup toko. Penjualan ritel di jalan itu telah anjlok setelah lockdown selama 18 bulan.
Namun, ada sedikit pencerahan sebab Hong Kong telah membuka perjalanan dengan Singapura. Perjalanan itu diharapkan dapat mendatangkan turis ke Hong Kong meski nantinya turis harus melakukan karantina sesampainya di sana.
Fifth Avenue, New York masih menjadi rumah kedua department store paling mewah di dunia dari Saks Fifth Avenue dan Bergdorf Goodman. Namun jumlah tokonya telah menyusut dalam beberapa tahun terakhir. Merek aksesoris Henri Bendel juga telah menutup tokonya yang berusia seabad dan Barneys New York hanya membuka sedikit toko.(dtf)